enam belas

135 7 0
                                    

Pintu kelas kembali didorong oleh seseorang, Reno yang sudah sedih telah ditinggal sendiri,bersamaan dengan ia menoleh, Reno berucap, "Nah balik lagi kan lo Kka-" ucapannya terhenti saat yang dilihatnya bukan Kainan melainkan Zaka.

"Lo sendirian Ren? Kainan mana?" Tanya Zaka yang kini dirinya telah berada dibangkunya mencari sesuatu diloker mejanya.

"Iya barusan gue ditinggal pergi Kainan, hiks." Ungkapnya dengan gelagat dramatis yang dibuatnya.

"Idihh jijik banget."

"Hahahahaha, btw lo ngapain ke sini? Bukannya tadi lo sama aja kek Kainan ninggal gitu aja?" Memang sejak bel pulang berbunyi Zaka pamit duluan karena harus menjemput mamahnya yang sedang mengurus sesuatu didekat sekolahnya.

Zaka yang masih fokus mengeluarkan isi loker mejanya satu persatu, tidak menjawab pertanyaan Reno.

"Woy!" Tepuk Reno dipundak Zaka, sontak Zaka kaget dan menggerakkan bahunya dengan kasar agar tangan Reno terlepas dari sana.

"Anjir, bisa ga sih lo gausa ngagetin."

"Wohoo abang kasar ih."

Hanya dibalas gerlingan mata malas oleh Zaka. Tak lama, apa yang dicari Zaka akhirnya didapatkan.

"Ketemu!!" teriak Zaka sedikit lantang, sambil memegang sebuah bolpoin dengan keadaan sudah tanpa tutup, dirinya tersenyum puas.

Reno melongo, mendapati sahabatnya sumringah tidak karuan hanya dengan sebuah bolpoin yang sudah tidak utuh.

"Lo ke sini cuma cari tu bolpoin anjirrr??"

Zaka hanya meringis, lalu menjawab, "ini bolpoin kesayangan gue Ren, untung gaada yang ambil. Biasanya bentukkan kayak elo kan suka embat bolpoin orang, apalagi nih sekarang lo sendirian di kelas pasti mau keliling kan lo! Ngakuu!"

Reno menggeleng mendengar jawaban Zaka yang benar-benar ingin ia berkata kasar.

"Emang mulut ya perlu di filter. Gue ditinggal Kainan karena ngejar Kayla, bukan mau embat bolpoin! Paham lo!" Setelah menjawabnya, Reno baru tersadar ia mengucapkan sebuah nama yang seharusnya tidak ia ucapkan didepan Zaka.

"Mampus gue." Batin Reno sambil menepuk jidatnya berulangkali.

"Bentar-bentar, ada yang ga paham nih gue." Zaka menaikkan alisnya sebelah, pertanda butuh penjelasan dari Reno.

"Ahh emang lo mah gapernah paham, yauda gue cabut ya. Pegang tu bolpoin biar ga ilang!" Ucap Reno buru-buru agar dirinya bisa lari dari hadapan Zaka dan tidak mau di interogasi, karena ujungnya makin rumit dirinya sudah berkata kepada Kainan untuk tidak mengungkapkannya kepada Zaka saat ini.

"Eh anjir lo mau lari kemana, awas aja besok di sekolah!!" Teriak Zaka dari dalam kelas.

"BYEEE MAU BALIK!!" Teriak Reno yang sudah melesat jauh dari pandangan Zaka.

Zaka yang sudah menemukan barang yang ia cari langsung memasukkannya kedalam saku celananya, bukannya diamankan dalam tas tapi, yasudah lah namanya juga anak laki-laki.

"Kenapa sih Reno? Kayla? Kainan?" Zaka berbicara kepada dirinya sendiri di sepanjang lorong perjalanan menuju parkiran motor.

"Oke gue ntar gue Tanya Kainan." Putusnya, lalu kembali menaiki motor besarnya itu pergi meninggalkan sekolah.

🌻🌻🌻

Kayla yang sejak tadi terdiam saja di dalam taksi, membuat Sarah yang duduk di sampingnya bingung. Karena kemunculan tiba-tiba Kayla dari lorong tangga dan langsung melewati Sarah tanpa ucapan sepatah kata pun yang akhirnya Sarah putuskan untuk mengikuti Kayla pergi hingga detik ini dirinya di samping Kayla.

K.A.Y.L.ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang