Seorang gadis berparas cantik dengan ragu berjalan ke arah kelas bagian gedung tiga di sekolahnya, tepatnya menuju kelas sebelas yang terkenal dengan sebutan "kandang macan."
Keringat dingin mulai mengalir di pelipisnya, wajahnya sudah terlihat pucat pasi.
Disepanjang koridor dia menimang-nimang haruskah ia berjalan terus atau kembali ke kelasnya, namun pada akhirnya langkahnya pun terhenti di depan pintu kelas 11 Ipa 3. Gadis itu terdiam sejenak, berharap tidak terjadi apa-apa. Dengan berat ia menarik nafas panjang.
Sekuat tenaga ia coba menenangkan diri, mencoba menetralkan pikirannya. Dengan ragu dia mulai mengangkat tangannya perlahan membentuk kepalan. Saat hendak mengetuk pintu tiba-tiba—
Ceklekk
Pintu terbuka sebelum ia sempat mengetuknya. Gadis itu terdiam sesaat, melihat sesorang muncul di ambang pintu.
Seorang cowok berambut ikal dengan senyuman nakalnya berkata pada gadis di hadapannya.
"Eh neng cantik, mau ngapain? Kok tangannya kayak orang mau mukul aja."
Refleks gadis itu menurunkan tangannya.
"Uhmm--, a-nu ka-k.... " Terlalu gugup untuk menjawab sampai gadis itu lupa apa yang harus dikatakannya.
"Anu apa sih neng, cantik-cantik jangan gagap elahh.. Santai aja sama abang Reno yang ganteng sejagat Raya ini. " Cowok dihadapan gadis itu tidak mengerti betapa susah payahnya dia bisa melangkahkan kaki sampai di hadapannya saat ini.
"Reno.. Katanya mau ke toilet kok malah nangkring di depan kelas. Ngobrol sama siapa kamu?" ucap seorang guru di dalam yang sedang mengajar.
"Ini nih pak ada cewek cantik tapi gagu." jawab enteng cowok yang di panggil Reno oleh guru tersebut.
Sontak gadis itu membelalakan matanya, tidak tau apa yang harus di perbuat dia hanya pasrah dengan perkataan cowok dihadapannya yang sama sekali tidak dia kenal.
"Cewek? Gagu? Maksud kamu apa Reno?? " tanya heran guru di dalam kelas.
"Heh lo! Bengong aja ngeliatin gue, gue tau gue ganteng. Biasa aja kalik liatnya. " Gadis dihadapan Reno semakin terlihat pucat pasi setelah Reno mengatakan kata-kata yang mampu membuat skak gadis dihadapannya.
"Renoo!! Diajak bicara malah ngga di jawab! Siapa dia? Suruh masuk sekarang. "
"Yee bapak mah, saya lagi pdkt nih ganggu aja. " Saut Reno yang membuat guru itu makin kesal.
Reno melambai-lambaikan tangan di depan wajah gadis itu. "Hoi! " sentak Reno mengejutkan gadis di hadapannya.
Gadis itu yang sedari tadi tahan napas akhirnya menghembuskan napas dengan kasar sambil mengedip-ngedipkan matanya.
"Lo tahan napas dari tadi? Sono masuk. Disuruh sama pak Sasuke noh.. " Ucap Reno dengan santai sambil menepuk bahu gadis di hadapannya.
Gadis itu tersentak dengan sentuhan kecil yang diberikan Reno.
"Pp-ak Saa-su-ke? " tanya bingung gadis dihadapannya yang masih terbata-bata.
"Elah masih gagu aja, sonohh masuk kelas, lo ada perlukan di kelas gue. " Dengan gerakan cepat Reno menarik gadis dihadapannya agar masuk ke dalam kelasnya.
Tidak ada sedetik, kini gadis itu sudah berada di dalam kelas. Gadis itu mematung, suasan hening membuatnya semakin resah. Dirinya pun masih tidak menyangka bisa berpindah tempat secepat ini. Semua mata tertuju pada dirinya, membuat dia semakin gugup.
"Gue ke toilet dulu yaa, dahh cewek cantik.... " ucap Reno seraya meninggalkan gadis yang ia tarik tadi, kini mematung di depan kelas. Gadis itu sudah tidak memperdulikan perkataan kakak kelas yang sudah menyeretnya ke dalam kelas ini. Sekarang dia tidak tahu apa yang harus dilakukan nya.
"Hei kamu! Ada urusan apa? " gadis itu kaget dengan pertanyaan dari guru yang sudah berjalan mendekatinya.
Dengan cepat gadis itu refleks langsung menjawab. "Mencari kak Kainan pak. "
Seketika kelas menjadi ramai, dengan teriakan dan siulan dari beberapa murid laki-laki.
"Phiuittt, asek kak kainan dicari dedek emesh. "
"Kainan ku cayangg udah berani main cewek sekarang.. "
"Bang adek disini.. "
"Aa' kainan kuhh punya gebetan.. "
"Udah berani deketin cewek nih abang Kainan. "
"BERISIK LO SEMUA!"
Gadis itu semakin grogi dengan situasi kelas seperti ini.
🌻🌻🌻
KAMU SEDANG MEMBACA
K.A.Y.L.A
Fiksi Remaja"lo yakin kay? " ucap gadis berambut hitam pekat memandang sedih sahabatnya. "terus gue harus apa lagi kalo ngga ngelakuin itu? " jawab Kayla lesu. Sarah berpikir sejenak tentang hal yang terjadi pada sahabatnya saat ini sungguh kejam. "itu udah k...