Satu

7K 554 17
                                    

Heppy Reading!🍁

"Woy MARK!"

Mark yang mendengar namanya di panggil itu membalikkan badan, kedua tangannya di masukkan ke dalam saku celana, menatap orang yang memangil namanya dengan mata tajam dan wajah datar tidak berespresi. Mark hanya menaikkan sebelah alisnya menunggu orang itu berbicara.

"Di panggil kesiswaan ke BK" dan setelah mengatakan itu Youngbin, orang yang memangil namanya tadi pergi dan Mark melanjutkan langkahnya.

Dan disinilah Mark berada, berdiri di depan gedung yang terlihat berbeda dengan gedung lainya cat tembok yang berwarna biru membuat kesan kontras dengan gedung lainnya yang berwarna putih susu, dengan pintu berwarna coklat yang di atasnya bertuliskan RUANG BK.

Tangannya terulur memegang gagang pintu, dan mendorongnya keras.

Brakkk!

Beberapa guru yang berada di ruangan itu sontak menatap terkejut ke arah sumber suara, dan mendapati Mark yang berdiri di ambang pintu dengan baju seragam berantakan yang sengaja di keluarkan, serta rambut blonde-nya yang acak-acakan.

Penampilannya itu lebih cocok mendapat gelar preman sekolah, daripada sebagai siswa.

Mark melangkahkan kakinya mendekati guru wanita yang usianya sekitar 40 tahun ke atas. Ia sedang duduk di salah satu meja kursi, dengan kaca mata kotak persegi yang bertengger di hidung mancungnya dan jangan lupakan rambut hitam pendek yang tertata rapi.

"Mark, silakan duduk nak." ujar Bu Ji woo, dengan nada lemah lembutnya dan juga senyuman di wajahnya mencoba untuk ramah kepada Mark.

Tidak ada respon sama sekali dari Mark, dia masih setia berdiri menatap datar ke arah Bu Ji woo.

Dengan kedua tanganya yang masih berada di dalam saku celana, memamerkan kesan angkuh pada diri Mark.

Senyuman lembut yang tadinya tercetak di wajah Bu Ji woo, sekarang sudah luntur di gantikan dengan tatapan mata tajamnya, menatap Mark kemudian menghela nafas kasar.

"Mark Ibuk sudah beberapa kali mempringatkan kamu agar tidak melakukan hal yang bisa merugikan sekolah, dan diri kamu sendiri!"

"Siswa sekolah sebelah masuk UGD kemarin, dan itu hasil gila-gilaan kamu sama geng kamu yang nggak jelas itu!" ujar Bu Ji woo tegas dan penuh penekanan di setiap katanya.

"Sebulan lalu kamu masuk penjara karena bikin anak orang hampir mati, dan sekarang? Yaa Tuhan Mark" satu tangannya memijat kedua pelipisnya, pusing ngurusin murid seperti Mark.

Untung Mark hanya ada satu disekolah, apa jadinya kalau ada Mark lain di sekolah ini? Bisa mati berdiri Bu Ji Woo.

"Mark ibu tuh sebagai kesiswaan, wakil siswa di sekolah ini tuh malu Mark, maluu! Liat kelakuan kamu yang kaya gini. Jika kamu terus begini nama sekolah bis tercemar dan Ibuk tidak bisa lagi menolong kamu jika sekolah mengeluarkan kamu nak." Suara Bu Ji woo melemah, ia lelah menghadapi siswa modelan seperti Mark yang tidak bisa di atur.

Bu Ji woo mengeluarkan amplop berwarna putih dari dalam laci meja, dan melemparnya ke arah Mark.

"Besok datangkan orang tua kamu suruh ke sekolah, Ini peringatan yang ke sekian kalinya untuk kamu! "dan setelah mengatakan itu, Bu Ji woo diam.

Mark yang sudah tidak lagi mendengar ocehan Bu Ji woo, menatap ke arah wanita itu.

"Udah selsai pidatonya Buk? Panjang bangat kayak naskah drama." Mark yang tadinya hanya diam tidak merespon, kini menjawab dengan nada mengejek yang bisa membuat siapapun kesal kala mendengarnya, begitupun wanita di hadapannya.

Rahang yang tadinya sudah mengeras, tambah mengeras dengan mata yang memerah menatap Mark tajam.

"Keluar kamu dari ruangan ini ... keluar!" teriakan itu menggema di setiap sudut ruang BK.

Dan dengan senang hati Mark keluar dari ruangan sakral untuk siswa tertentu ini, dengan tangan kosong tanpa membawa amplop yang di berikan Bu Ji woo.

-TBC-

Mark Yi-En Tuan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mark Yi-En Tuan

Hai 👋🏻

Terimakasih banyak udah mau baca cerita aku yang recehan ini;)

VOT!
👇🏻⭐

Mantan Badboy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang