Sebelas

2.3K 343 26
                                    

Happy reading!🍁

"Ya itu kan kemarin! Sekarang beda lagi," kata Rose nyolot.

"Ya udah Rose sekarang maunya apa? gimana?" tanya Mark dengan sabar dan menatap lembut Rose.

"Mau panggilannya pakai aku-kamu biar lucu,"cicit Rose.

"Iya senyaman kamu aja." Mark mengalah, senyum Rose mengembang. Kapan lagi bisa menang berdebat dengan Mark.

"Kak Mark--"

Nada dering telepon menyela ucapan Rose. Ia mengambil ponsel di saku roknya.


from: ayah Suho

Ayah, bunda sama adik kamu sekarang di bandara mau berangkat ke Aussie, ayah mau jenguk nenek Kim yang lagi sakit disana. Ayah sama Bunda pulangnya lusa, kamu baik-baik di rumah ya, kalo main pulangnya jangan kemalaman.
Terus kalau mau keluar jangan lupa kunci pintu.


Rose membaca pesan yang di kirim Suho untuknya, kemudian mengetik balasan.

Iya ayah, kalian hati hati. Sampein salam Rose buat nenek semoga cepet sembuh.

Send

"Dari siapa?" tanya Mark saat memperhatikan raut wajah Rose berubah.

"Dari ayah. Bunda, ayah sama Junkyu terbang ke Aussie hari ini. Katanya jenguk nenek yang lagi sakit" kata Rose air wajahnya berubah murung. Rose sedih tidak bisa ikut mereka.

"Nggak mau nyusul?"

Rose menoleh ke arah Mark.

"Kakak lupa ya? mulai besok sampai empat hari ke depan kan mau UAS" ujar Rose.

"Ehh iya, lupa hehe...." Cengir Mark.

"Kakak nggak pernah belajar ya?" tanya Rose matanya menyipit penuh selidik.

Mark mengangkat bahunya acuh "jangankan belajar, buku aja aku nggak punya."

"Ngga ada inisiatif sedikitpun buat beli buku gitu?" Rose menatap heran Mark yang terkesan cuek dan tidak peduli tentang pelajaran.

"Ngapain buang buang uang cuma buat beli buku yang nggak pernah aku sentuh ataupun baca? Buat pajangan?"

"Iss, nggak boleh kayak gitu! Nanti kalo kakak nggak naik kelas gimana? pokoknya nanti pulang sekolah kita harus ke toko buku! Kita belajar bareng" ucap Rose Mark tidak mengiyakan, juga tidak menolak. lagipula tidak ada salahnya menuruti perkataan Rose.

****

"Sila, Una gue duluan ya! bye sayang-sayangku!" ucap Rose sambil mengambil tas punggung bermerek Gucci berwarna biru tosca.

"Mau ke mana tuh anak?" tanya Sila pada Una.

Una mengedikkan bahunya,"Mana gue tau."

"Paling ngebucin sama kakel"

Una mencibir,"Ya kalo udah tau ngapain nanya kau ferguson?"

"Ya gue kan cuma nanya. Sensi banget sih Lo Na"

"Sayang!"teriak Bama menghampiri keduanya, lebih tepatnya menghampiri Sila. Pacarnya.

"Una gue duluan ya, udah di jemput yayang! jangan nangis ya sayang. Bye" ejekan Sila.

Sungguh membuat hati Una panas.

"Tinggalin aja gue terus! Temen monyet lo berdua!" teriaknya kencang. Tapi percuma Sila dan Rose tidak akan dengar.

Mantan Badboy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang