Delapan

2.7K 415 35
                                    

Happy reading!🍁

"Terus lo mau bawa gue kemana?!"teriak Rose.

"Udah nurut aja, nggak usah bawel,"saut Mark, Rose mendengus kesal.

"Kak" panggil Rose, Mark diam. mungkin ia tidak mendengar panggilan Rose.

"Kak?" panggil Rose lagi.

"Iis, kak!" Panggil Rose yang kini sedikit berteriak.

Rose memasang wajah cemberut saat Mark sama sekali tidak menjawabnya, Rose merasa terabaikan.

Tanpa Rose sadari mark memperhatikan nya dari balik kaca spion, senyuman lebar tercetak di wajah Mark yang masih tertutup helm.

"Budek!" saking kesalnya Rose sampai mencubit keras perut Mark.

"Aww ... sakit! kenapa di cubit sih? Aduhh!" Mark mengelus perutnya, ternyata cubitan tangan kecil milik Rose sangat menyakitkan.

"Ya dari tadi gue panggil kok nggak nyaut?" kesal Rose

Mark tertawa pelan, "iya, iya kenapa? Ada apa Rose?"tanya Mark dengan nada sabar.

" Kak makan dulu yuk! laper" rekek Rose

"Mau makan apa?"

"Terserah" jawab Rose cepat, perutnya sudah meronta minta di isi.

"Ya udah, Bakso mau?" tanya Mark

" di sekolah gue makanya bakso Mulu kak. Yang lain kek"ujar Rose.

"Nasi goreng?"

"Bunda selalu masak nasgor kalo sarapan. Bosen."

Mark menghela nafas, mencoba untuk sabar menghadapi sikap kekanak-kanakan Rose.

"Tadi katanya terserah" ujar Mark, mulai jengkel dengan sikap Rose.

"Mau makan makanan yang langka, ada nggak kak?"tanya Rose.

Mungkin saking laparnya kali ya? makanya nanya-nya ngawur, pikir Mark.

"Ya udah, gw ajak lo ke tempat makan yang di jamin enak dan nggak bayar sama sekali alias gratis. gimana?" tanyanya, Rose nampak berpikir.

Emang ada gitu, makan enak tapi nggak bayar? tapi Rose tidak mau ambil pusing. yang ada di pikirannya hanya makan, makan dam makan, udah gitu aja.

"Ya udah nunggu apa lagi?, ayuk!"kata Rose.

Tidak perlu memakan waktu yang lama. Kini mereka sudah tiba di rumah yang tidak asing bagi Rose.

"Kak? kok kesini sih?"tanya Rose saat Mark malah mengajaknya pulang kerumahnya, lagi.

"Ya ini tempat makan enak, tapi nggak bayar" ujar Mark yang kini sudah melepas helmnya dan menggandeng tangan Rose untuk masuk ke dalam rumah.

"Bik Lastri"panggil Mark, orang yang di panggil berlari kecil dari arah dapur kemudian menghampiri mark.

"Bik Mark minta tolong, siapin bahan masakan di dapur. Mark mau masak,"ucap mark. Rose langsung menoleh terkejut ke arah Mark, emang kak Mark bisa masak? Batin Rose.

Bik Lastri mengangguk kemudian melaksanakan tugasnya dengan cepat.

Mark pergi ke kamarnya untuk berganti baju terlebih dahulu, dan Rose kini duduk menunggu Mark di atas sofa sambil memainkan ponselnya.

"Kabarin bunda dulu kali ya, biar nggak di cariin kayak kemarin "monolog Rose kemudian jemarinya mengetik pesan untuk sang bunda.

To: Bunda rene

Mantan Badboy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang