Tiga

3.1K 451 37
                                    

Happy reading!🍁

"MARK?!"

Teriakan itu berasal dari Jinyoung sahabat Mark. Lim, Yugi, dan Youngjae hanya bergeming.

Rose diam mematung. Tubuhnya tiba-tiba kaku, keringat dingin sudah nampak di pelipisnya saat Mark menatapnya dengan tatapan sulit diartikan.

"K-kak Mark" gagap Rose.

Mark menggeram kesal saat melihat bajunya yang sudah kotor dan basah.

Mark menatap gadis yang masih berdiri, tanpa pergerakan apapun di hadapannya.

Rose Manahan nafasnya dan menelan ludah kasar saat matanya bertemu pandang dengan mata tajam Mark

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rose Manahan nafasnya dan menelan ludah kasar saat matanya bertemu pandang dengan mata tajam Mark.

Rose menunduk takut, kedua tanganya meremas rok abu miliknya dengan kuat.

"K-kak g-gue minta maaf...."sebelum Rose melanjutkan ucapanya Mark lebih dulu meraih tangannya, menggenggamnya kuat membuat Rose sedikit meringis.  Membawa gadis itu keluar area kantin.

Tanpa mempedulikan bisikan dan tatapan dari siswa-siswi yang berada di sana.

Rose yang di seret Mark hanya pasrah mengikuti langkah cowok itu dari belakang, mau bagaiman lagi. Meminta bantuan? Siapa yang berani membantunya sekarang.

"Rose!"Una dan sila berteriak memangil nama sahabatnya. Mereka mencoba untuk mengejar Rose, tapi Yugi, Lim dan youngjae dengan cepat menahan mereka.

"Udah nggak usah di kejar. Biarin aja, salah temen lo yang ceroboh, siapa suruh tumpahin minuman ke banjunya Mark."ucap Yugi dengan wajahnya yang datar.

Una mengeram kesal"Enak banget mulut lo bilang nggak usah di kejar! itu temen gue! nanti di apa-apain temen lo gimana?! Mau lo tanggung jawab?!"Una yang sudah kelewat kesal berteriak di depan wajah Yugi dan menyebut nama Mark tanpa embel-embel kak.

"Makanya jangan cari masalah sama Mark." Yugi tidak menggubris teriakan demi teriakan yang Una keluarkan.

Ke empat cowok itu malah pergi meninggalkan kantin dengan wajah tenang seakan tidak terjadi apa-apa.

Mark membawa Rose menuju area parkir, mendekati mobil yang paling mencolok dari ratusan mobil yang terparkir di depan gedung sekolah.

Dan Mark menuntun Rose memasuki mobil Vanquis S Ultimate berwana silver, Rose masih diam ketika sudah masuk.

Mark masuk ke dalam mobil, menatap Rose yang kini sedang menundukkan kepalanya.

"Seatbelt" ujar Mark dingin. Tanpa menoleh.

"Hah?"Rose yang masih gugup, kini mengangkat kepalnya memberanikan diri untuk menatap Mark.

Mark bedecak mendengar respon Rose yang menurutnya lemot.

Rose kembali menahan nafasnya. Matanya melotot saat Mark mendekat ke arahnya, jarak mereka sangat dekat. Hingga Rose kini bisa merasakan hembusan hangat nafas Mark yang beraroma mint bercampur aroma Vape yang memabukkan menerpa kulit wajahnya.

Mantan Badboy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang