#9 Cousin 2

163 35 5
                                    

"Bantu aku dekat dengannya"

Mata Beomgyu mengerjap beberapa kali sebelum akhirnya tertawa kencang, ia sungguh jarang melihat temannya tertarik pada seorang gadis apalagi basis Slytherin.

"Aku mau, hanya saja kau kan tau sejak dahulu asrama kita dan mereka itu jarang damai, Hyunsuk" Ucap Beomgyu ketika sudah selesai dengan tawanya.

Terlihat raut Hyunsuk tampak muram, Beomgyu menepuk pundak pemuda itu pelan, "asal kau tau, kurasa tak ada salahnya mencoba" Ucap Beomgyu.

Hyunsuk menatapnya, Beomgyu yang sadar ditatap oleh Hyunsuk seperti itu ia langsung mendorong muka Hyunsuk menjauh.

"menjijikan, aku masih suka gadis. Jika kau tertolak jangan jadikan aku pelarianmu" Ucapnya terlampau percaya diri.

Hyunsuk berkacak pinggang, bisa bisanya Beomgyu berfikir seperti itu.

"Aku masih normal bodoh" Ucapnya sambil memukul lengan Beomgyu dengan kuat membuat pemuda itu mengaduh sakit namun akhirnya pun tertawa.

Keduanya memutuskan untuk kembali ke kelas, tak jadi dengan acara toiletnya, saat sampai sana mereka melihat siswa yang riuh tanpa adanya Prof.McGonagall  disana, Hyunsuk dan Beomgyu duduk ditempat mereka semula.

"Heeseung, dimana Prof.McGonagall?" Tanya Hyunsuk pada Heeseung yang sedang mencatat sesuatu.

"Dia tadi pergi dipanggil oleh Prof. Dumbeldore, darimana saja kau?" Tanyanya kembali, Hyunsuk menunjukan sederet giginya, tersernyum tanpa dosa.

"Jalan-jalan" Jawabnya santai, Heeseung hanya menggeleng lalu lanjut mencatat.

"Mencatat apa kau?" Tanya Hyunsuk penasaran.

"Tugas Herbologi" Jawab Heeseung masih fokus pada catatannya, Hyunsuk menggelengkan kepalanya.

Beginilah kalau murid pintar dan rajin, ketika kelas kosong ia mengerjakan tugas lain, tapi tunggu...

"Kau mengerjakan ini sejak tadi Prof. McGonagall masuk kelas pertama itu?" Tanya Hyunsuk terkejut, Heeseung mengangguk santai dan mulut Hyunsuk sudah terbuka lebar ternganga.

"Kau gila ya" Cibirnya yang membuat Heeseung tertawa, Heeseung berhenti menulis dan merapikan perkamennya.

"Daripada tak selesai, kebetulan sekali Prof. Mcgonagall keluar, jadi aku bisa leluasa mengerjakan tugas ini. Lagipun kau tau sebanyak apa tugas kita bukan?" Jawab Heeseung, Hyunsuk mengangguk setuju.

"Hey kau belum menjelaskan kepadaku kenapa kau bisa bersepupu dengan Suyun?" Tanya Hyunsuk yang membuat Heeseung tertawa kembali.

"Karena ibuku dan ibunya saudara, seperti itu saja. Kau menyukainya bukan?" Jawab Heeseung sekaligus sebuah pertanyaan yang membuat Hyunsuk bungkam.

"Hanya kagum" Jawan Hyunsuk sambil menggaruk tenguknya yang tak gatal.

"Cih, tak mau mengaku" Cibir Heeseung, Hyunsuk rasanya ingin melempar pemuda itu ke danau hitam kalau saja ia tak ingat tempat.








***





Ryujin menatap Beomgyu yang sedang bergurau ria dengan Jaehyuk, Olivia menyadari itu tentunya. Tapi, ia lebih memilih diam saja sambil menyimak seberapa lama gadis Adlyn ini akan menatap Beomgyu.

"Sudah selesai?" Tanyanya kala Ryujin mengalihkan pandangannya yang semula pada Beomgyu kini pada buku didepannya.

Ryujin tersentak, sementara Olivia hanya menunjukan wajah tenangnya. Menopang kepalanya pada satu tangan dengan posisi menoleh kearah Ryujin.

"A-apanya?" Tanya Ryujin tergagap, hal itu membuat Olivia menghel nafas. Olivia membenarkan duduknya kemudian menoleh kembali pada Ryujin yang masih menatapnya.

"Aku bertanya apa kegiatan memandangi makhluk disebrang sana sudah selesai" Jawab Olivia dengan menekan kata Makhluk, Ryujin terkekeh.

"Dia bukan makhluk" Balas Ryujin kemudian ia merapikan perkamennya.

Sesaat sesudah itu Prof. McGonagall memasuki ruangan mereka dan memberitahukan bahwa mereka bisa kembali ke asrama atau bersantai diluar dulu karena urusannya akan berlangsung lama.

Olivia merapikan perkamennya, begitu pula Ryujin yang menunggunya.

"Heeseung, tunggu aku sebentar"

Terdengar suara Suyun yang berbicara pada Heeseung saat pemuda itu hendak keluar kelas, Olivia mamandang mereka sekilas sebelum beralih kembali pada kegiatannya, Ryujin memperhatikan mereka bedua.

"Ryujin, Olivia. Kalian kembalilah dahulu, aku ada urusan dengan Heeseung, aku duluan ya" Ucap Suyun sebelum pergi bersama Heeseung.

"Mau kemana mereka?" Tanya Olivia dengan mendekap perkamennya serta tangan yang membawa tinta dan penanya, memandangi punggung Suyun dan Heeseung yang menjauh sebelum akhirnya menghilang dibelokan keluar pintu.

"Entahlah, mungkin urusan keluarga" Jawab Ryujin mengedikan bahu.

"Hai para gadis"

Olivia sudah merotasikan matanya malas kala suara dan tangan yang merangkulnya sudah ada disana, siapa lagi pelakunya jika tak lain dan tak bukan adalah Jaehyuk Corey Stiven.

"Lepaskan Hyuk!" Ucap Olivia dan Ryujin bersamaan, Jaehyuk melepas rangkulannya lalu berdiri disamping Olivia.

"Suyun kemana?" Tanya Hyunsuk yang baru muncul dengan membawa perkamennya.

"Ahh dia tadi pergi dengan Heeseung" Jawab Ryujin. Hyunsuk hanya mengangguk sambil ber-oh ria saja.

"Ryu"

Ryujin terlonjak kaget kala suara itu tiba tiba berada disampingnya, sementara oknum yang membuat Ryujin terkejut itu hanya tertawa, Ryujin memukul lengan pemuda itu.

"Aish kau mengagetkanku saja, sejak kapan kau disini Beomgyu?" Tanyanya kesal, Beomgyu terkekeh.

"Sejak Hyunsuk bertanya" Jawabnya santai.

"Ah sudahlah, ayo ke aula" Ajak Olivia lalu berjalan menggandeng Ryujin dan diikuti tiga pemuda basis Gryffindor itu disamping mereka.

"Oh iya, Beomgyu aku mau bertanya" Celetuk Ryujin saat mereka berjalan menuju aula, Beomgyu hanya berdehem sebagai jawabannya.

"Apa kau pernah memakan love potion?"

Pertanyaan dari Ryujin itu sontak membuat tiga orang disana menahan tawanya, Beomgyu sedikit tersentak tapi detik kemudian ia tertawa pasalnya raut wajah Ryujin saat menanyakan itu lucu baginya.

"Hey jawab aku, jangan tertawa begitu" Ucap Ryujin lagi kala merasa pertanyaannya malah diabaikan oleh pemuda itu.

"Tidak, saat Nako memberinya padaku. Hyunsuk membawanya keruangan Prof. Slughorn dan mengeceknya, ketika kami tau itu mengandung love potion Hyunsuk membuangnya, walaupun aku agak sayang pada makanan itu apalagi pemberian seseorang, tapi mau bagaimana lagi. Daripada kewarasanku terancam" Jawab Beomgyu panjang lebar yang membuat Ryujin tenganga, tapi ia kembali mengontrol raut wajahnya itu.

"Apa tadi yang kau katakan, Gyu? Daripada apa?" Tanya Olivia.

"Daripada kewarasanku terancam" Jawab Beomgyu mengulang kalimatnya tadi.

"Memangnya kau waras?" Tanya Olivia yang terdengar seperti cibiran, Hyunsuk, Ryujin dan Jaehyuk sudah tertawa sementara Beomgyu merotasikan matanya malas.

"Aku waras ya Ms. Albie, tidak seperti sebelahmu itu" Ucap Beomgyu sambil menunjuk sebelah Olivia yaitu Jaehyuk.

"Ya kalau dia memang tidak waras sih, aku akui itu" Balas Olivia yang membuat mereka tertawa padahal raut muka Jaehyuk sudah seperti ingin memakannya hidup hidup.

"Hyunsuk"

To be continued...

EVERLASTING SHINE | 01 linerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang