[ Five ]

230 53 15
                                    

Jam menunjuk pukul 5 sore saat gadis berambut cokelat sebahu itu terlihat mondar-mandir didepan gedung perkantoran. Rasanya ia ingin merobohkan gedung itu karena seseorang yang sedari tadi ditunggunya tidak juga muncul.

Jeongyeon mendesah kesal. Padahal perutnya sudah tidak bisa diajak berkompromi karena belum terisi sesuap nasi pun sedari pagi.

"Jeongyeon!"

Namja tampan dengan tubuh atletis dan lesung pipinya yang indah, tersenyum begitu manis kepadanya. Tangan besarnya melambai-lambai.

Jeongyeon tersenyum simpul. Meski ia memang kesal dengan orang itu, tapi tatapan yang diberikan oleh nya sanggup meruntuhkan semua rasa kesal yang ada.

"Oppaa!~" Jeongyeon mendekat dan langsung menarik ujung kemeja namja itu dengan manja.

"Waegurae?"

"Aish. Janjinya jam berapa? Oppa terlambat 10 menit"

"Aigoo. Hanya 10 menit. Itupun aku gunakan untuk turun dari lantai 19 kesini"

"Jangan bilang kalau Oppa---"

"Ne. Aku lebih suka menggunakan tangga"

"Astaga" Jeongyeon menepuk jidatnya sendiri karena sang Oppa benar-benar seorang olahragawan.

"Presdir Siwon!"

Keduanya menoleh saat mendengar suara seseorang berteriak.

Jeongyeon meneliti dengan tajam seorang wanita dengan stelan kantor yang terkesan minim bahan itu mendekat kearah mereka berdua.

"Mianhae, Presdir. Anda meninggalkan ponselmu" ucapnya sembari memberikan ponsel pada Siwon.

"Ah terimakasih, Sunny-ah"

"Ne Presdir. Omoo! Siapa gadis cantik ini?" Tanyanya dengan nada yang menggoda.

"Berhenti bertingkah sok imut, Ahjumma" sinis Jeongyeon.

Sunny mendengus. "Yah! Aku dan Oppamu itu hanya beda satu tahun. Kenapa kau terus memanggilku Ahjumma?"

"Karena kau memang terlihat seperti Ahjumma. Aigoo, lihat baju kantor yang kau pakai ini. Cih, apa kau tidak punya uang sehingga mengirit saat beli bahan?"

"Yah! Kau---"

"Sudahlah, Sunny. Jeongyeon hanya bercanda. Sudah kau siapkan mobil?" Tanya Siwon pada Sekretarisnya itu.

"Ne Oppa. Sebentar lagi supir kantor akan membawanya kesini"

Jeongyeon hanya menyimak pembicaraan dua orang dewasa itu dengan bingung.

"Menyiapkan mobil untuk apa?"

"Jadi, Sunny yang akan mengantarmu ke pemakaman. Mianhae, Oppa harus menemui client di Busan. Kau tau sendiri, bisnis perhotelan yang baru Oppa bangun disana memang masih membutuhkan banyak relasi"

"Mwo? Tapi---"

"Besok aku akan datang kesana. Kau hati-hati, dengarkan apa yang dikatakan Sunny Unnie padamu, mengerti?"

Jeongyeon mendengus keras. Namun ia juga tidak boleh egois. Semua yang dilakukan Siwon juga untuknya. Untuk kehidupan mereka berdua.

"Baiklah. Ahjumma, kajja!"

"Aku pergi dulu, Oppa. Semua berkas sudah aku siapkan didalam tas dan sudah aku taruh dimobil. Hubungi aku jika butuh sesuatu"

Siwon tersenyum. Mengusap kepala Sunny dengan lembut.

Sunny masuk kedalam mobil dibagian penumpang. "Tumben. Biasanya kau tidak mau menjadi supirku"

Jeongyeon mendesis. "Aku tau, Ahjumma pasti lelah setelah bekerja seharian. Jangan ge-er, aku hanya tidak mau mati muda"

MEMORIES BRING BACKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang