1. Hilangnya Donat Nata

1.8K 181 6
                                    

Ini hanya kisah keseharian Nathala, si manis pencinta donat.

Nathala hanya butuh donat. Nata tidak membutuhkan apapun selain donatnya. Bagi seorang manusia bernama Nathala, semua hal yang ada di dunia ini tidak lebih berarti dibandingkan donatnya. Rasanya ia tidak bisa hidup tanpa memakan roti bulat dengan lubang ditengahnya itu.

Keluarganya juga?

Umm, mungkin priorits donat lebih tinggi dari keluarganya sendiri.

Seperti, jika Nata diberi -disogok- dengan sekotak donat dan sebagai ganti donat itu adalah keluarganya, ia tidak akan mau. Tapi, jika donatnya ada dua kotak, Nata akan langsung mengambil dua kotak donat itu dan pergi dari sana.

Begitulah ilustrasinya kira kira.

Bisa disimpulkan betapa cintanya Nata kepada donat.

Nata sangat mencintai donat.

Lebih mencintai donat daripada dirinya sendiri? Mungkin, tidak.

Karena, yang ada dipikiran Nata, jika ia mati, maka ia tidak akan lagi bisa memakan donat. Makanya Nata lebih memprioritaskan dirinya sedikit diatas donat.

Kalau dituliskan kira kira seperti ini...
1. Nata
2. Donat
3. Donat
4. Donat
5. Donat
6. Keluarganya
7. Tidak tau
8. Temannya mungkin
9. ...

Kenapa donat disana ditulis empat kali? Tidak ada alasan penting, cuma agar terlihat lebih banyak aja.

Tapi bukan berarti Nata tidak menyayangi keluarganya. Nata lumayan menyayangi keluarganya. Tidak lebih dari donat pastinya.

Mungkin akan berbeda jika-

"Bundaaa, donat adek hilang!"

Mari kita beralih dulu, sepertinya hal menarik akan terjadi sebentar lagi.

Mendengar teriakan anaknya, ia langsung berlari menyusul Nata yang sudah duduk berjongkok dengan bibir melengkung dan mata sedikit berkaca. "Kok bisa? Kemarin kan masih ada di kulkas," ujar Alea panik dibuatnya

Bibir Nata semakin melengkung kebawah. "Tapi sekarang nggak adaa," rengeknya.

"Duh siapa sih yang ngambil," gumam Alea panik.

Tiga detik lagi akan terjadi bencana jika donat itu tidak segera ditemukan.

1

2

3

"HUAAA, DONAT ADEK HILANG!"

Ini dia bencananya.

Alea yang panik, langsung memeluk tubuh Nata dan memberinya tepukan lembut pada kepala anaknya. Harap harap bisa membuat Nata kembali tenang.

Tapi, mana mungkin itu terjadi?!

Sudah dibilang kalau donat itu layaknya nyawanya Nata.

"Duh, adek jangan nangis ya. Nanti janji deh bakalan Bunda beliin lagi," bujuk Alea.

Tapi, bukannya berhenti, tangis Nata malah terdengar lebih keras.

"Gimana nih." Alea bergumam panik.

"Adek kenapa?" tanya seseorang yang baru turun dari tangga setelah mendengar tangisan Nata yang terdengar hampir keseluruh penjuru rumah.

"Donat adek hilang," jawab Alea.

Mendengar itu Vino seketika langsung memegang tengkuknya gugup. "Ah, itu. Sebenarnya abang yang makan donat adek," ujar Vino dengan cengirannya.

"Lagian kemarin malam perut abang lapar banget. Mana nggak ada makanan lagi. Jadi, terpaksa deh abang makan donat adek," lanjut Vino beralasan.

"Maaf ya."

"HUAA! ABANG PENCURI! ABANG CURI DONAT ADEK! ABANG JAHAT! ADEK NGGAK SUKA! HUAAA."

"ADEK PENGEN DONAAAT."

Yap, Nata semakin histeris ketika mendengar penjelasan Vino tentang keberadaan donatnya yang ternyata sudah berada didalam perut abangnya itu.

"Eh, adek jangan nangis dong. Nanti kita beli donat sama sama ya?" kini giliran Vino yang mulai membujuk Nata.

"Nggak mau!"

"Gimana kalau 2 kotak donat?"

"Yaudah!"

Lihat? Apapun masalahnya, donat bisa mengatasinya.

Hanya dalam kasus Nata ya.

To Be Continue✓





Muehehehe...

Up cerita baru yang kesekian! Yeyyy!

Btw btw, dah lama ya aku nggak up dicerita sebelah:v Ya, habis mau gimana? Nggak tau mau nulis apaan. Nah, daripada nganggur, mending up ni cerita aja.

Ini cerita dah lama kali loh aku buat.Tapi ya, upnya baru sekarang sih.

Moga moga aja ya kalian suka.

Jangan lupa ninggalin jejak.

Bye²

#salamdonat

NATHALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang