Eleven. : Camphora

649 105 0
                                    

(malam saat Dira terkunci di studio)

   
Tintintin

Doyoung menoleh ke belakang saat menyadari ada mobil yang membunyikan klakson untuknya.

"Dah, gue matiin ya." ucapnya sambil menutup telfonnya dengan Dira.

Doyoung membuka kaca mobilnya dan terkejut ketika seseorang turun dari mobil tersebut dan menghampirinya.
"Maaf, siapa ya? Mau bertamu ke rumah saya kah atau?" tanya orang itu. "Oh, kamu temennya Dira ya?"

Doyoung tersenyum lalu segera turun dari mobilnya. "Maaf tante. Iya saya temennya Dira, tante," balas Doyoung walaupun sebenarnya ia bingung darimana mamah Dira mengenali dirinya.

"Ada perlu apa? Kok gak masuk ke dalem?"

Doyoung terdiam gugup. "Hm tadinya ada perlu tan, tapi udah selesai kok. Iyah," balasnya sedikit berbohong.

Mamah Dira mengangguk lalu tersenyum. "Tante kaget mobil siapa parkir depan rumah, nih tante jadi gabisa masuk,"

Doyoung meringis, "Oh iya tante maaf banget, ini Doyoung mau pulang kok."

"Loh kok pulang? Gak main dulu? Dira juga udah pulang tuh kayaknya," ucap mamah Dira dengan ramah.

Sontak Doyoung menggelengkan kepalanya. "Gak usah tante, Doyoung langsung pulang aja. Udah malem juga, nanti ganggu,"

"Yaudah, lain kali mampir lagi ya, sekalian main," ucap mamah Dira lagi.

Doyoung mengangguk, "Siap tante! Oke tan Doyoung pamit pulang ya. Malam tan,"

Keduanya langsung masuk ke mobil masing-masing, Doyoung melaju pulang sedangkan mamah Dira masuk ke rumah.

∆∆∆
  
   

"Doy mau ngapain sampe nyamper ke rumah?" gumam Dira.

Langsung saja Dira memasuki rumahnya dan mendapati Doyoung tengah berbincang dengan mamahnya di ruang tamu.

"Nah, tuh Dira pulang," ucap sang mamah lalu berdiri. "Dir, ini temen kamu nyariin dari tadi nih,"

Doyoung menoleh pada Dira begitu juga sebaliknya. Dira menatap Doyoung heran lalu duduk di depannya. Sementara sang mamah pamit masuk ke dalam karena tidak mau mengganggu keduanya.

"Sumpah gue kaget lo ke rumah gue, ngapain?" tanya Dira tiba-tiba. "Ini oleh-oleh juga? Ngapain repot-repot Doy?"

Doyoung tersenyum. "Gak ngapa-ngapain, main aja. Boleh kan? Itu juga oleh-oleh emang dikirim banyak sama nyokap gue, gapapa kan kalo gue bagi-bagi?"

"Ya kenapa gak bilang-bilang kalo mau main? Kan bisa chat gue dulu kek," ucap Dira. "Jadi gaenak kan lo nungguin gue gini,"

"Udah gapapa, namanya juga iseng lah Dir."

"Baru balik lo?" Doyoung melihat baju Comers yang sedari tadi dipegangnya.

"Iya gue abis briefing buat besok liputan ke camphora," balas Dira. Ia masih bingung kenapa Doyoung bisa ada di rumahnya.

"Oh, jadi liputan?"

"Yaa jadi lah,"

Keduanya mendadak diam satu sama lain dan suasana pun menjadi canggung.

Radio • DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang