Twenty.

393 66 5
                                        

"Sayang? Dira?"

Dira yang sedang asik video call dengan Mark lalu memintanya menunggu sebentar. "Mark, bentar ya!"

"Yaa, kenapa mah?" Saut Dira begitu pintu kamarnya terbuka.

"Kamu janjian sama temen kamu?" tanya Mamah Dira menunjuk ke arah luar. "Ada temen kamu di luar. Laki-laki, temuin dulu sana,"

Dira mengernyit. "Hah? Siapa mah?"

"Loh kok tanya mamah? Udah sana temuin dulu, urgent kali, nak." beliau lalu meninggalkan Dira yang masih bingung siapa temannya yang datang ke rumah malam-malam begini. "Anaknya sopan, kok."

Tanpa pikir panjang, Dira mengekori mamahnya dan pergi menemui teman yang dimaksud.

 
  
Dira mengintip dari sela-sela gerbang rumahnya. Dalam benaknya, Doyoung lah yang datang.

"Doy?"

"Dira,"

Dira sontak terdiam ketika mengetahui ternyata Jaehyun lah yang datang, bukan Doyoung.

"Jaehyun?" Dira menatap Jaehyun. "Ada apa Jae?"

"Dir, gue mau bicara sesuatu sama lo. Bisa?" tanya Jaehyun.
 
"Hm, bisa. Soal apa, Jae?"
 
  
-
 
"Mah, gausah repot-repot..." gumam Dira saat mamahnya itu menyuguhkan teh dan sedikit cemilan di hadapannya dan Jaehyun.

"Gak repot ah. Ngobrolnya di dalem ya. Diminum ya tehnya!" balas mamah Dira sembari berlalu.

Jaehyun tersenyum sekilas dan menatap Dira.

"Sorry banget gue dateng malem-malem ya, Dir. Ga chat lo dulu lagi," ucapnya.

Dira tersenyum kecil. "Penting banget ya? Apaan sih?"

"Gue mau minta maaf sama lo, Dir."

"Hm? Minta maaf? Buat apa?"
 
 
Dira memutar otaknya dan menduga bahwa topik ini masih berkaitan dengan kejadian beberapa hari lalu, saat Joy menghampirinya.

"Bentar, kalo lo minta maaf buat kejadian hari itu, mending gausah, ya Jae. Gausah minta maaf," ucap Dira.

"Ada yang harus gue jelasin ke lo, Dir," balas Jaehyun.

"No. We have nothing to talk about," "Bahkan seharusnya gue yang minta maaf ke lo,"

Dira melirik Jaehyun. "Gue berlebihan kan jadi temen lo?"

"Dir, lo salah paham. Intinya bukan di lo, lo gak salah apa-apa,"

"Jae..." Dira mengulum senyumnya. "Joy berhak marah ke gue. Wajar dia salah paham tentang kemeja gue yang ketinggalan di jok motor lo, yang gue bahkan ga paham kenapa kemeja itu ada di...kamar kos lo?"

Jaehyun menatap gadis di hadapannya itu.

"Dira, please." ucapnya. "It is all on me."

 
 
"I gave up on her." "Gue udah capek jalanin semuanya sama dia."

"Gue sengaja bawa kemeja lo ke kamar gue pas dia dateng." Jaehyun memalingkan pandangannya. "Gue mau Joy nganggep kita punya hubungan spesial."

Dira terkejut mendengar kalimat Jaehyun barusan. "What? Jae?"

"Iya, Dir. Gue tau itu salah, salah besar. Tapi gue gak punya pilihan lain," ucap Jaehyun lagi.

Dira menghela napasnya, ia tidak percaya Jaehyun berani melakukan itu hanya untuk membuat Joy cemburu dan mengakhiri hubungan dengannya.

"Jae. Lo gila." ucap Dira penuh emosi. "Stop. Udah ya, gue gak mau denger apa-apa lagi dari lo."

Dira beranjak dari kursinya dan meminta Jaehyun pergi dari rumahnya. "Ayo, Jae. Mending lo pulang."

Radio • DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang