[1] A Boy Who Can See Ghost

10.8K 951 114
                                    

Laki-laki itu akhirnya terbangun dengan keringat dingin dimana-mana, ditambah wajah dan bibirnya yang menjadi pucat.

Lagi-lagi dia bermimpi buruk. Mimpi yang dia takuti mungkin akan terjadi padanya dan teman-temannya. Mimpi yang terus menerus terjadi selama seminggu terakhir. Berkatnya dia tidak bisa tidur dengan nyenyak selama seminggu ini.

Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamar laki-laki itu. "Renjun bangun." Kata kakak laki-lakinya yang berada didepan kamarnya saat ini. Suara nya yang berat menjadi ciri khas kakaknya.

"Udah bangun. Ini mau mandi dulu." Teriak Renjun dari dalam kamar. Aneh, kenapa kak Chanyeol tidak teriak-teriak kayak biasanya?

Setelah mendengar jawaban Renjun, suara langkah kaki terdengar menjauh dari depan kamarnya. Ah, itu artinya kakaknya sudah mulai pergi menyiapkan sarapan.

Renjun hanya tinggal berdua dengan kakaknya karena ayah dan ibunya bekerja di tempat lain yang membuatnya harus tinggal berdua dengan kakaknya Chanyeol yang terkadangㅡ selalu menyebalkan.

••••

Renjun mulai menuruni anak tangga satu persatu. Karena hanya tinggal berdua tanpa orang tua ataupun asisten rumah tangga, suasana rumahnya menjadi sepi daripada rumah-rumah yang lain.

Di lantai dasar dia tidak menemukan kakaknya itu dimanapun. Biasanya dia tengah sibuk memasak di dapur atau memberi makan Toben, peliharaannya. Tapi sekarang dia tidak muncul dimanapun.

Akhirnya, karena tidak menemukan kakaknya, dia memutuskan untuk menunggu di meja makan. Sembari menunggu, dia mengecek beberapa chat dari temannya.

Grup lah pokoknya (7)

Haechan
Guys nanti pulang sekolah jadi kita kesana?
7.15AM

Mark
Ayo. Gue bawa mobil aja, biar semuanya semobil.
7.15AM

Jeno
Oke. Sekalian jemput gue aja ke sekolah sekarang.
7.15AM

Mark
_-
7.16AM

Renjun melihat kalender di hpnya. Ternyata benar, sekarang adalah peringatan hari ke 100 sejak kematian teman baik mereka dulu.

Jaemin adalah namanya. Hanya saja, Tuhan lebih mencintai salah satu teman mereka. Tuhan sangat mencintainya hingga dia dipanggil lebih dulu.

"WOY RENJUN PARK BANGUN! JANGAN KARENA KAKAK TINGGAL BELI BUBUR LO GABISA BANGUN SENDIRI YA." Teriak kakaknya sembari masuk ke dalam rumah.

Renjun cuma mengernyit heran. Kenapa kakaknya bilang dia tidak bisa bangun sendiri? Kan tadi dia dibangunkan kakaknya?

Chanyeol tersentak kaget ketika menemukan Renjun yang tengah berada di ruang makan dengan tatapan kebingungan.

Chanyeol mendekat ke tempat Renjun berada. "Udah bangun lo, Jun? Tumben."

Renjun semakin bingung. Kakaknya ini mabuk atau bagaimana? Jelas-jelas tadi dia dibangunkan Chanyeol.

"Kak, bercanda nya gak lucu sumpah. Kan tadi lo yang bangunin gue."

Chanyeol cuma mengernyit heran. "Justru gue teriak-teriak karena gak bangunin lo. Tadi kan gue beli bubur dulu."

"Terus yang bangunin gue siapa ya?" Tanya Renjun. Sebenarnya pada dirinya sendiri, karena kalau dia bertanya ke Chanyeol, dia sudah pasti tidak tahu jawabannya.

Renjun dan Chanyeol sama-sama diam, memikirkan yang baru saja terjadi. Sedetik kemudian, mereka berdua ber-oh ria.

"Yah, Jun. Keknya 'mereka' masuk lagi." Kata Chanyeol malas sembari duduk di samping Renjun.

[0.1] BAD DREAM | NCT DREAM ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang