Waktu menunjukan pukul 09.54 AM. Renjun, Mark dan Chenle kini sudah selesai mengunjungi pemakaman Chris, ya mereka bertiga membolos untuk hal ini. Prinsip mereka adalah nakal terkadang diciptakan untuk hal-hal tertentu. Jangan ditiru, ini hanya prinsip mereka.
Jangan tanya Haechan dan Jeno kemana, mereka berdua bolos dari pagi dan tidak terlihat di seluruh penjuru sekolah dan handphone keduanya juga sama-sama mati. Entahlah, mungkin mereka bermain game semalaman dan lupa caranya sekolah.
Renjun menemukan Seungmin yang tengah menunggu di depan gerbang tempat pemakaman. Fyi pemakaman ini juga merupakan tempat Jaemin dan Jeongin dimakamkan.
"Min?" Tanya Renjun setibanya dihadapan Seungmin.
Seungmin menatap Renjun dengan mata yang berkaca-kaca. "Ini salah gue, kak. Kalo semalem gue pulang ke rumah mungkin kak Chris masih hidup. Andai gue dengerin dulu kak Chris sebelum marah sama dia." Ujar Seungmin lemah. Mukanya pucat, matanya sembab menandakan dia telah menangis dalam waktu yang cukup lama.
Renjun menepuk pundak Seungmin menguatkan. Sedangkan Chenle dan Mark hanya menatap Seungmin prihatin. Walaupun mereka hanya mengenal Chris karena Renjun, tapi mereka mengerti rasanya ditinggalkan sahabat untuk selama-lamanya. Mereka telah merasakannya dua kali, tentu saja mereka mengerti rasanya.
Tiba-tiba suara langkah kaki terdengar di belakang mereka. Semuanya mulai berbalik untuk melihat siapa yang baru saja datang.
Dan benar saja, di belakang mereka telah berdiri 3 orang pemuda seumuran mereka dengan seragam sekolah yang berbeda satu sama lain. Dan salah satu dari ketiganya memakai seragam yang sama dengan Renjun, Mark dan Chenle. Mereka juga tahu siapa dia walaupun tidak cukup akrab.
Renjun dan yang lain hanya tersenyum kepada ketiganya, berbeda dengan Seungmin. Dia mengepalkan kedua tangannya dan menggertakan giginya. Dia berpikir bagaimana mungkin mereka masih berani muncul dihadapannya saat ini.
"Kalian ngapain kesini?" Suara Seungmin yang berubah mencekam itu membuat Renjun dan yang lain cukup kaget. Pasalnya mereka hanya mengetahui bahwa Seungmin adalah anak yang pendiam. Ya, semua orang punya sisi kasar masing-masing.
Bukannya menjawab, ketiganya malah melewati Seungmin begitu saja menuju makam Chris.
Tentu saja Seungmin geram, harga dirinya cukup terinjak-injak. "KALIAN NGAPAIN KESINI SIH?!" Teriak Seungmin untuk kedua kalinya. Kali ini dia menekankan setiap kata yang keluar dari mulutnya.
Lagi-lagi Renjun dan yang lain tersentak kaget karena sikap Seungmin yang berubah tiba-tiba. Ini benar tentang jangan meremehkan orang pendiam.
Langkah ketiganya terhenti, dibarengi dengan raut wajah mereka yang jelas tak suka atas perlakuan Seungmin barusan.
Mereka bertiga mulai berbalik dan salah satu dari mereka mulai mendekati Seungmin, yang jelas bukan dengan muka yang bersahabat.
"Kenapa? Kita gak boleh kesini? Apa area pemakaman ini juga dibeli orang tua lo sampe kita gak bisa masuk?" Ujarnya sarkas.
Seungmin menggertakan giginya. Perkataan laki-laki itu berhasil membuat Seungmin serba salah. Jika Seungmin balas dia hanya akan semakin menjadi-jadi, tapi jika tidak membalas dia hanya akan disebut anak mami.
Ketika melihat Seungmin yang diam, laki-laki dengan nametag bertuliskan Lee Felix itu mulai tersenyum miring. "Inget, kami cuma gak suka lo sama si penyakitan. Chris tetep temen kami." Ujarnya sebelum akhirnya benar-benar meninggalkan Seungmin sendirian dengan emosi yang tidak stabil.
Renjun dan yang lainnya hanya bisa ikut menatap Felix dan kedua temannya dengan geram. Ingin membantu Seungmin tapi mereka bahkan tidak tahu apa yang membuat mereka saling membenci.
KAMU SEDANG MEMBACA
[0.1] BAD DREAM | NCT DREAM ✓
FanficStarting from the nightmare and it slowly become a dangerous terror. In real life. ©elsanursyafira, 2020