Kay menggendong Aliana yang tertidur, keadaan rumah sudah temaram karena ini sudah memasuki tengah malam tidak ada maid yang terjaga kecuali pengawal yang berjaga di luar rumah. Satu demi satu tangga Kay tapaki, sampailah mereka di dalam kamar dengan hati-hati Kay membaringkan Aliana di atas kasur.
Aliana membuka matanya, dia menarik Kay agar tertidur di sampingnya. Kay mengikuti kemauan Aliana, dia membaringkan tubuhnya menghadap Aliana. Di rapikan rambut yang menutupi mata Aliana.
“ kau pria brengsek, tapi tidak seharusnya kau bersama wanita jahat sepertiku,” jari-jari Aliana menyusuri wajah Kay.
“ kenapa kau mengatakan kau wanita jahat?”
“ kau akan membenciku jika mengetahui kejahatanku, aku bahkan tidak bisa memaafkan diriku, apalagi kamu.”
Kay terdiam, dia menerka-nerka perbuatan apa yang di lakukan Aliana hingga wanitanya ini menganggap dirinya jahat. Tangan Kay mengusap-usap punggung Aliana, di biarkannya jari-jari Aliana menyusuri setiap inci wajahya.
Aliana menggelengkan kepalanya, jarinya membentuk pola di atas permukaan bibir Kay.
“ bibir ini, akan dengan mudah mengucapkan kata cerai.”
Aliana menggelengkan kepalanya lagi, tangannya di tariknya dari bibir Kay. Dia menegakkan tubuhnya walau kepalanya tidak berhenti berdenyut .
“ dari pada kamu yang mengucapkan kata itu, lebih baik aku… aku minta cerai.”
Aliana terjatuh ke lantai setelah mengatakan itu, sementara Kay dia masih membatu, Kay tidak mengerti Aliana, mungkin bahkan dari dulu Kay tidak mengerti Aliana.Kay melangkahkan kakinya untuk membawa Aliana kembali ke tempat tidur, dengan pikiran yang berkecamuk, Kay senantiasa menemani Aliana tertidur, walau Kay yakin malam ini dia akan lebih sulit untuk tertidur.
****
Di sebuah hotel yang tidak jauh dari bar, Dean dengan segenap kedongkolannya membawa Kristal ke sebuah hotel. Dengan susah payah Dean mengangkat Kristal dari mobil hingga sampai ke kamar hotel. Yang di ketahui Dean, Kristal adalah sahabat dari Aliana.
“ gak berat sih, cuma karena dari lobby sampai kesini terasa juga beratnya,” ucap Dean bermonolog. Di lihatnya gaun Kristal terangkat hampir sampai pangkal pahanya. Dean merutuki kembali nasibnya, dengan keteguhan iman yang hampir goyah Dean menutup tubuh Kristal menggunakan selimut. Dean menggelengkan kepalanya untuk mengenyahkan pikiran kotornya.
Tatapan Dean jatuh kepada high heels Kristal yang masih melekat di kakinya. Dean melepaskan high heels Kristal, tapi malangnya nasib Dean niat hati ingin berbuat baik, ternyata malah terkena tunjangan maha dahsyat Kristal. Dean mengaduh pelan, di pegangnya tulang pipinya yang berdenyut ngilu.
“ kalau saja dia sadar melakukan itu, akan aku tetapkan dia sebagai musuh seumur hidupku.”
Dean mencoba menjalan kan niat baiknya lagi dan akhirnya kali ini tidak ada drama lagi, kedua high heels Kristal sudah terlepas.
“ dia mabuk, atau pingsan sih.”
“ oke itu bukan urusanku, yang penting saat ini adalah pulang dan melanjutkan tidur.”
****
cahaya mentari yang menyilaukan mata membuat tidur Kristal terusik, matanya mengerjap mengembalikan nyawa-nyawa. Kristal mengerutkan dahinya, dia tidak mengenal kamar ini. Pikiran buruk melintas di kepala Kristal, dia langsung memeriksa bajunya dan ternyata masih aman, bajunya masih lengkap seperti kemarin.
“ mungkin Aliana kali yang bawa gue kesini.”
“ tapi, kok dia gak bawa gue ke apartemen gue aja ya, oke, sekarang itu tidak penting yang penting saat ini adalah bagaimana kepala gue tidak sakit, dasar alcohol sialan.”
Kristal yang masih diam di tempat karena kepalanya masih sakit, di kejutkan oleh jarum jam tangannya yang menunjukkan pukul 9 pagi dan itu berarti Kristal terlambat masuk kerja di tempat kerja barunya, padahal Kristal baru di terima seminggu yang lalu.
Dengan kecepatan ekstra, Kristal memakai high heels nya lalu membawa tas kecil yang semalam dia bawa. Dalam kedaan gawat seperti ini, indra penglihatan Kristal akan lebih baik berkali-kali lipat, Kristal menemukan taxi yang baru saja mengantar penumpang. Taxi itu melaju dengan cepat seperti arahan Kristal.
****
Aliana sudah menggunakan baju santainya, pelan-pelan dia menuruni tangga, langkahya menuju dapur. Maid yang bertugas di dapur langsung datang menghadap Aliana.
“ nyonya mau makan apa?”
“ bawakan apa saja yang ada.”
Maid itu menganggukkan kepalanya, Aliana duduk di meja makan. Baru kali ini Aliana meneliti interior dapur ini. Tidak ada kata yang cocok selain mewah, lampu gantung yang berwarna emas menambah kemewahan dapur ini. Aliana menghentikan sesi menganguminya saat makanannya sudah sampai.
Aliana menyantap sarapannya dengan tenang, suara derap langkah mengalihkan fokus Aliana, matanya melihat ke arah Kay yang berjalan menujunya.
“ kamu tidak menungguku baby.”
Kay duduk di kursinya sambil mengecup pelipis Aliana sebagai ucapan selamat pagi.“ ku pikir kau sudah pergi.”
“ aku mandi di kamar sebelah tadi.”
Aliana mengganguk kecil sebagai balasan, di dalam suasana hening ini, ingatan kemarin terlintas di benak Aliana, ingatan saat kata-katanya yang menelantur, apakah Kay menganggap serius ucapannya?“ semalam aku tidak melakukan sesuatu yang fatalkan?”
Kay menghentikan suapannya, dia diam sebentar tapi beberapa detik setelahnya Kay menggeleng.
“ yang kamu lakuin itu hal biasa yang di lakuin oleh orang mabuk, tapi yang tidak biasa itu kenapa kamu mabuk?” tatapan Kay berubah mengintimidasi Aliana.
“ Kristal mengajak aku untuk ke café tapi ternyata dia mengajak ke bar, yaudah deh, aku terbawa suasana makanya ikut mabuk.”
Ucap Aliana jelas, dia juga tidak merasa terintimidasi dengan tatapan Kay yang seakan siap menerkamnya.
“ jangan ulangin lagi.”
Ucap Kay melembut, jarinya menghapus noda makanan di dekat mulut Aliana. Aliana terdiam, di dalam dirinya berkecamuk anatara ingin merasakan bahagia yang sementara atau selama-lamanya merasakan kehampaan.
Tbc
Hi guys
Gue ada info penting nihGue akan Hiatus, tidak tahu kpn mau lanjut lagi.
Maaf gue gak bisa melanjutkan cerita ini lagi, gue punya something yang harus di lakukan di dunia nyata
Ini sangat penting guysMaafkan gue sudah menjadi author jahat bagi kalian.
Jangan lupa
Vote, comment & share
KAMU SEDANG MEMBACA
Love or Obsession
RomanceKaydan Axton Dalbert, pria yang tak akan melepas apa yang telah dia klaim sebagai miliknya, segala cara akan Kay lakukan untuk memiliki wanitanya. "cuz she's only one." Zavira Aliana, cewek pendiam yang tidak suka berbicara dengan orang baru yang di...