Bangsa Bersatu
Lembaran-lembaran dibuka,
pengamatan gambar penuh warnaDalam selembar kertas yang hitam putih
Kembali kami bersenggolan dengan kisah persatuan
Tersembunyi dalam perban-perban luka
Dan dari rajutan-rajutan perban penutup luka
Meski beberapa luka sudah mulai sembuh, dan beberapa lagi kembali mengangaMulailah tulisan itu meresap dan mengingatkan kembali kisah lama
Kami mengerti dalam gambar ingatan yang samar-samar menjelas
Bahwa rupa kita hampir sama
Kita punya rambut yang lurus dan hitamKulit kita hampir seragam sawo matang
Tetapi mengapa kita selalu kalah perang
Kita kalah sebab kita kurang bersatu
Sebab akibat berperang dalam kesendirian dan baluran kedaerahan
Sungguh terbenam semangat juang dan kesadaran sebagai satu
Suara-suaranya masih kedaerahan, yang diiringi berita kekalahan
Abad-abad dihabiskan dalam belenggu tangis
Hidup didalam suasana mencekam dan penindasan
Kenapa? Kenapa? Dan Mengapa?
Mengapa bangsa yang besar dan begitu perkasa
Hingga bisa mengalahkan bangsa mongol yang kuat itu
Bisa ditundukkan oleh bangsa yang jauh dari seberang samudera sana
Beribu-ribu mil jauhnya dari negeri ini
Tetapi benar pendidikan adalah senjata yang kuat, dan telah dibuktikan pendahulu kita
Yang mengerti kemanusiaan mengakar kepada nasionalisme
Dan melebur menjadi satu, Jumlah kami hanya satu
Yang menjelma menjadi satu kekuatan besar
Bangkit kedalam apa yang dikenal sekarang sebagai persatuan dan kesatuan
Jauhilah perang saudara, sebab perang saudara itu sulit
Wajahnya serupa dengan wajahmu
Keluarganya sama dengan keluargamu
Oleh sebab itu kenapa marilah bersatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Puisi Untuk Indonesia
PoesíaPuisi ini dipersembahkan untuk pahlawan, veteran, dan segenap bagian dari bangsa Indonesia. Puisi sejarah singkat perjuangan bangsa Indonesia yang saya tuangkan ke dalam sebuah puisi. Bersama puisi ini saya mengharapkan kesadaran, bahwa tiap-tiap or...