FF

206 36 0
                                    

Bukan gayanya untuk menghabiskan malam bersama salah satu DVD film koleksi Frank, Bright bahkan tak terlalu mengikuti saluran berita jika itu bukan menyangkut pasar saham atau yang berhubungan dengan bisnis keluarganya. Hidup Bright memang cukup monoton, asalkan bisa meningkatkan keuntungan dan kemajuan perusahaan, itu sudah lebih dari cukup sebagai hiburan baginya.

"Big bro, are you really okay?" Pertanyaan yang entah sudah keberapa kali Frank lontarkan, karena ini termasuk dalam salah satu aktivitas langka di kehidupan Brightian untuk menikmati tayangan film bersama adik nya.

"Shut Up!" Bright tak ingin diganggu, wajah stoic itu menjelaskan segalanya. Frank memilih bungkam, lagipula sudah cukup lama mereka tak menghabiskan waktu sebagai sepasang kakak-beradik.

Dulu, Frank memiliki Off, namun selepas kakak sulung nya itu meninggalkan rumah, tentu saja hanya tersisa stoic-brother-named-Brightian di sisinya. Yang sudah dipastikan berbeda 180 derajat dengan Off.

"Jadi mereka meminum darah manusia?" Twilight adalah apa yang menjadi tontonan Frank dan Bright malam ini. Baru beberapa jam lalu Bright shock atas penjelasan Metawin, dan langsung mencari tahu tentang vampire melalui film, 'Tapi tadi Meta tidak meminum darah itu', Hanya menaruh tangan diatas lubang gelas, adalah apa yang Bright ingat.

"Darah manusia seperti cocktail bagi Vampir. Like a wine which fulfilling their thirst" Frank mengutip kalimat dari salah satu novel vampire favoritnya, "Pasti sangat menyenangkan jika bisa hidup abadi seperti mereka"

"Kitab suci menyatakan jika semua makhluk di dunia ini pasti mati" Sejak kapan Bright mengingat salah satu pasal di bible miliknya? Tidak seperti Bright pernah memasuki tempat ibadah selama beberapa tahun terakhir.

"But they looks young than their actual age, Bro. That's the pointhuman will grow old, with white hair and losing it's strength"

Bright tak lagi fokus dengan film nya, memikirkan tentang usia asli Metawin dan entah kenapa bayangan Bright menjadi tua disaat Metawin masih terlihat sama melintas di dalam alam bawah sadarnya, "Dunia ini sungguh tidak adil, ck" Decak Bright sebal.

"Hahahaha..." Tawa Frank dengan keras, mengganggu konsentrasi Bright yang membayangkan hari tuanya, "Relax hyung, Vampir itu tidak ada. Jangan terlalu difikirkan"

Mata Bright membulat lebar menatap adik nya yang masih sibuk tertawa itu, tangan terlipat di depan dada, 'You stupid little brother! As for your information, They Did Exist in our World!' Biasanya Bright bukan tipe 'penjaga rahasia', apalagi jika rahasia itu milik dari orang yang tak berhubungan darah dengan nya.

Namun kali ini, ada rasa dimana Bright tak ingin mengungkapkan rahasia Metawin, bahkan jika itu kepada Frank, "Yeah, kau benar. Mereka hanya makhluk fantasi" Lagipula, bersikukuh bahwa Vampir memang ada hanya akan membuat image Bright rusak. Dia adalah pria dengan rasionalitas tinggi yang tak percaya akan 'makhluk-fantasi', adalah apa yang dilihat oleh anggota keluarganya selama ini.

Tapi jauh di dalam lubuk hatinya Bright bertanya-tanya, 'Apakah Metawin berbahaya seperti yang ditampilkan di film?' You need to found it out yourself, Sir.

.

Metawin menggigit bibir bawahnya, sesekali bermain dengan kuku jari kurus tanda bahwa Ia tengah memikirkan sesuatu. Ada kalanya Metawin melirik pada Pawat dan Krist yang disibukkan dengan pekerjaan mereka. Lagipula hari ini mereka mulai mendatangkan pekerja untuk merenovasi rumah Brightian. Tentu saja banyak hal yang perlu diurusi oleh Team mereka.

Namun Metawin tak bisa berkonsentrasi, bahkan sejak semalam, kala Bright sedikit mengetahui tentang identitasnya. Metawin memang belum menjelaskan secara gamblang, tapi menyebutkan tentang dirinya sebagai salah satu macam dari vampir, sudah seperti membongkar segala hal. Terutama Bright adalah client utama Metawin sekarang.

Butterfly ( COMPLETED )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang