JJ

231 39 4
                                    

Matahari telah pulang untuk beristirahat ketika Bright menemui Metawin kembali, butuh waktu baginya untuk mencerna kalimat Pawat di hari kemarin, tentang kematian dan tentang 'Menjaga Metawin'

'Jangan memikirkannya. Dia bisa membaca fikiranmu'

"Ada hal yang tak boleh kuketahui?" Husky itu tergulir, diiringi dengan langkah semakin dekat pada yang lebih muda, "Apa itu?"

"Kenapa kau selalu membaca fikiranku?"

"Tidak seperti aku menginginkan semua ini, Bright." Tangan bersidekap di depan dada dengan zamrud yang menajam kearah Bright, "Jadi, ada urusan apa kau datang? Ini sudah larut" Menelusuri pakaian yang dikenakan Bright serta mobil yang menjadi tempat bersandar si pemilik surai brunette, 'Dia baru pulang kerja?'

"Besok, waktumu luang?"

"Aku harus melihat progress renovasi rumahmu-"

"Tidak bisakah itu dilakukan oleh orang lain?" Memotong kalimat belum usai Metawin, nadanya terdengar memaksa, caramel yang tak lagi takut kala berhadapan dengan zamrud Metawin, "Pawat atau Krist bisa menggantikanmu, kan?"

Dahi Metawin mengernyit tebal, tak ada hal yang bisa Ia dengar dari batin Bright, Pria itu benar-benar menjaga suara hatinya dengan baik, "Baiklah, akan kuminta Pawat melakukannya"

"Then we are settled. Temui aku disini pukul 10 pagi."

Kernyitan itu semakin bertambah, akibat dari Bright yang tak memberinya clue sama sekali, "Untuk?"

"Berkencan. Kita akan berkencan besok, Meta. Dan kau tak boleh menolaknya, atau aku tak akan membantumu dengan kutukan itu" Lancar sekali, tak seperti saat Ia mempraktekannya di depan cermin pagi tadi.

"Hah?" Clueless and shock at the same time

'Bright berubah fikiran?' Somehow it makes Metawin sad, hanya Ia tak ingin mengakuinya, "Kau serius? Kau tak sedang membohongiku kan?"

"I am not a liar" Hanya kadang-kadang, jika memang sedang dibutuhkan, tentu saja untuk keperluan perusahaan, "Masuklah ke dalam sekarang, hari makin gelap"

Tanpa Bright beritahupun Metawin sudah sadar jika ini cukup malam, bahkan café nya sudah hampir ditutup oleh Mix, "Kau berkelakuan aneh hari ini, Bright"

"Cepat masuk ke dalam. Tapi jangan secepat biasanya, Aku ingin melihat punggungmu lebih lama."

Bukan bagian dari kata-kata romantis, tapi mampu menimbulkan sedikit senyum di sudut bibir Metawin. Baru saja akan melangkah pergi, namun tangan Bright menghalangi pergerakannya, membawa Metawin lebih dekat dengan tubuh yang lebih besar, kemudian mengecup singkat dahi yang tertutupi poni itu.

"Masuklah sekarang." Dengan enggan Ia melepas genggaman pada kulit sedingin daun di musim salju itu.

Metawin tertegun untuk sesaat, tanpa mengatakan apapun Ia kembali masuk kedalam café, senyuman lebar nampak jelas dan terlalu malu untuk mempertontonkannya di hadapan Bright.

Bright bersidekap di samping pintu mobil sembari mengamati punggung lebar milik Metawin. Seperti yang Ia inginkan, Metawin melangkahkan kaki layaknya manusia 'biasa'.

Butterfly ( COMPLETED )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang