HH

220 40 6
                                    

A creature with soul will surely come to God's home…..no matter what kind of way that will be taken.


.

"Anak kecil yang dulu menerima jiwa keturunanku! Kau putraku Bright!"

Bright terdiam, dalam hati ingin kembali menyangkal Metawin namun sorot zamrud tajam itu menghentikannya. Ada keseriusan terpancar disana, "Akta kelahiran menyebutkan bahwa aku putra keluargaku, Meta. Dan tak ada nama mu baik sebagai Ibu atau ayahku disana" Sudut bibir itu tersungging, antara bingung dan tak ingin menerima pernyataan Metawin.

Metawin mengerti Bright tak akan dengan mudah menerima semua hal ini, Bright bukan satu dari mereka, bukan seseorang yang mengerti dengan jelas hal-hal tabu, bahkan Bright dapat memahami makhluk seperti apa Metawin hingga sekarang saja sudah menjadi hal yang membanggakan.

"Saat kecil kau pernah mengalami kecelakaan kan?" Kala itu gerimis mengguyur adalah apa yang bisa Metawin ingat.

Bright sendiri tak yakin dengan memori masa kecilnya, yang Ia ingat hanya mencoba kabur dari para penculik dan berakhir dengan ditemukan oleh orang tuanya di depan gerbang rumah mereka.

"Aku dan Pawat menemukanmu di jalan, kau dengan luka di sekujur tubuhmu….." Bright masih lah seorang bocah kecil saat itu, dengan profesi dokter sebagai penyamaran mereka, tentu saja Metawin tak bisa membiarkan anak kecil merenggang nyawa di jalanan, "Kau hampir tiada saat itu. Beruntung aku melihat tato byeongsa di punggungmu, karena itu kami menyelamatkanmu dengan memberikan jiwa dari keturunanku"

Jiwa-dari-keturunan. Bukankah bahasa Metawin terlalu tua untuk digunakan di era modern seperti ini? Bright tahu Metawin telah hidup bahkan di jaman kakek nya belum dilahirkan, dan agak terbiasa pula dengan cara bicara Metawin. Hanya kadang Bright butuh waktu untuk mencerna setiap kalimat dari pemilik bibir plump itu.

"Apa jiwa itu semacam roh? Apa itu roh anakmu? Dan aku hidup karena roh itu? What the hell are you talking about, Meta?!"

Membuat Bright mengerti memang sulit, Metawin telah menebaknya di awal, "Makhluk sepertiku mampu menghasilkan keturunan jika kami melakukan penyatuan, Bright"

"Penyatuan? YOU HAD S*X WITH SOMEONE?! Katakan padaku siapa wanita itu!" Keturunan dan penyatuan, jangan salahkan Bright jika otak pintarnya mampu mencerna dengan semudah itu. Tidak seperti Bright buta tentang ilmu reproduksi, 'Jadi dia memberiku roh yang dia hasilkan dengan hubungan badan bersama wanita lain?!'

"Bukan begitu!" Bisa membaca fikiran Brightian memang terkadang cukup berguna, "Tidak ada wanita!"

Dahi pria tampan itu berkerut tajam. Dalam teori ilmiah, adalah ilmu dasar bahwa untuk menghasilkan keturunan diperlukan sperma yang berarti laki-laki, dan ovum sebagai induk dimiliki oleh para perempuan. Bahkan berlaku dalam siklus perkembang-biakan hewan, tak hanya manusia.

"heubhyeolgwi adalah makhluk yang dikutuk, dan kami memperbanyak jumlah dengan cara yang tidak etis. Bahkan jika itu antar dua wanita, atau antar dua pria, keturunan akan tercipta. Dan dalam kasusmu, aku adalah Ibumu" Jiwa itu keluar dari mulut Metawin, yang dalam peraturan akan berperan sebagai Ibu.

Metawin tahu Bright akan risih saat mendengarnya, tapi menjelaskan secara jelas adalah apa yang menjadi tujuan Metawin sekarang, "Ibu?" Bright cukup familiar dengan hubungan gay, hanya Ia tidak menyangka jika peran laki-laki sebagai ibu memang ada, dan kenapa harus Metawin-nya?

'Tetap saja kau melakukan hal itu dengan orang lain, Meta!' Membuat Bright marah, Metawin adalah miliknya, claim yang tak akan pernah bisa Metawin tolak.

Butterfly ( COMPLETED )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang