Dua

77.2K 7.7K 819
                                    

Happy Reading ❤

Abimanyu tengah duduk santai di sofa ruang keluarga rumahnya, sambil menonton acara tv yang menayangkan sinetron azab di salah satu stasiun televisi terkenal. Pria tampan itu menggeleng pelan saat melihat salah satu adegan yang menampilkan seorang pria yang terkena azab, dimana pria itu disambar petir hingga hangus akibat berselingkuh dari istri solehanya. Melihat hal itu membuat Abi mendelik sebal.

"Idih, ini sinetron ngapain sih setiap dramanya pasti suaminya yang tukang selingkuh. Selalu pihak laki-laki yang terlihat buruk di mata orang-orang. Padahal dalam dunia nyata perempuan yang lebih sering selingkuh! Lihat yang brewoknya  lebih tebal dikit langsung melting, lihat yang abs-nya kayak roti sobek langsung meleleh. Cuih, dasar kaum rengginang." Abi melemparkan remot yang ia genggam ke segala arah. Entah kenapa ia merasa sebal dengan tayangan yang ia saksikan sekarang.

"Mana tukang selingkuhnya dekil lagi, kayak selangkangan mantan istri gue! Dih!"

"Dendam amat."

Abi mengalihkan pandangannya pada Maya, sang mama tercinta. Wanita paruh baya itu tersenyum sembari menghampiri anak semata wayangnya.

"Abis ngegosip di alam mana ma? Jam segini baru balik, seru amat ngegibah sampai lupa kalau ada anaknya yang mesti di kasih makan." Sindir Abi.

Melihat respon anaknya, Maya malah tertawa terbahak-bahak. Ia menepuk pundak Abi pelan.

"Mama habis ketemu sama calon istri kamu Bi."

Abi mengerutkan kening mendengar penuturan Maya.

"Ck, mama bakalan jodohin kamu sama anaknya teman lama mama."

"Oh."

"Kamu nggak keberatan kan kalau mama jodohin?"

"Nggak. Kalau urusan kayak gitu aku serahin ke mama. Aku yakin pilihan mama pasti terbaik." Abi mencium pipi Maya.

"Alhamdulillah." Maya tersenyum senang.

"Calon mantu mama kerja dimana?" Tanya Abi.

"Dia belum kerja Bi. Baru lulus sekolah."

"Hah? Umurnya berapa?"

"Delapan belas."

"Mama gila?! Bocah kayak gitu mau dinikahin sama aku?"

"Jangan salah kira, meskipun bocah, dia lebih bar-bar dari mantan istrimu itu."

"Itu lebih parah lagi!!" Kesal Abi.

"Aku nggak mau ah nikah sama dia." Abi tiba-tiba berubah pikiran.

"Eh nggak bisa gitu dong. Kamu udah setuju tadi, pamali kalau kamu narik ucapan kamu. Kamu tahu nggak kalau ada orang yang narik ucapannya, apalagi kalau dia duda terus nggak punya anak, bisa-bisa dia impoten lo Bi."

Abi melotot pada Maya, "Mama jangan ngaco!"

"Makanya, nurut sama kata-kata mama."

"Tapi...."

"Nggak ada tapi-tapian. Besok kamu ketemu sama Elena. Kenalan, jadi nanti pas malam pertama kalian nggak bakalan canggung, langsung hajar."

"Astagfirullah!"

*****

Sebenarnya Elena sangat ogah berdandan seperti sekarang ini. Namun karena paksaan Kanjeng Ratu Ami, alias mama tersayangnya, mau tak mau ia harus pasrah di make over sejak satu jam yang lalu.

"Masih lama nggak sih? Ini lubang pantat gue udah perih. Kelamaan duduk!" Kesal Elena.

"Sabar mbak. Bentar lagi." Jawab sang penata rias.

"Perasaan dari sejam yang lalu lo ngomong kayak gini."

"Iya mbak, bentar lagi."

"GUE CUMA MAU KETEMU SAMA DUDA NGGAK LAKU ITU YAH MBAK! BUKAN MAU DUDUK PENGANTIN, JADI KAGAK USAH DI MAKE UP MENOR KAYAK GINI!" Protes Elena saat melihat wajahnya.

"Tapi mbak, ini permintaan nyonya."

"Mau ini permintaan Gajah Mada sekalipun gue nggak perduli! Hapus makeup gue, kalau lo nggak mau gue gundulin alis lo itu!" Ancam Elena sambil mengambil gunting yang ada di dekatnya.

"Iya mbak. Saya hapus makeup-nya. Tapi guntingnya simpan dulu."

Elena mendengus, "makeup natural aja. Nggak usah kayak tadi, bukannya bikin gue cantik, lo dandanin gue kayak banci depan komplek."

"Maaf mbak."

"Bilang maaf lagi, gue getok mulut lo itu pake catokan rambut!"

****

Abi menggeram kesal, ini sudah tiga puluh menit menunggu. Namun orang yang ia tunggu belum juga menampakkan wajahnya.

"Dia di mana sih? Lelet amat." Gumam Abi sambil memperhatikan sekeliling. Ibunya tak memberitahukan seperti apa wajah Elena, hanya mengatakan bahwa gadis itu akan mengenakan gaun berwarna pink.

Abi memilih untuk menunduk, membuka chat di ponselnya. Mengecek apakah ada pesan penting yang masuk atau tidak.

"Ekhm! Lo yang namanya Abimanyu?"































Sisihkan uang kalian mulai sekarang, jika kalian ingin Abi dan Elena berlayar ke rumah kalian 😊

Duda Keren Itu, Suamiku!!! (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang