Sebelas

62.7K 5.8K 403
                                    

Happy Reading ❤

Elena mematut dirinya di depan cermin. Gadis itu tersenyum miring melihat penampilannya. Bibir merah menyala, pakaian ketat yang menampilkan lekuk tubuhnya. Dan tentu saja, harum wangi menyerbak dari tubuhnya. Ia melakukan semua ini untuk menggoda Abi.

Kini mereka sudah berada di kamar hotel. Elena membaringkan tubuhnya di atas ranjang, sambil berpose seksi. Sedangkan Abi sedang membersihkan badan.

"Mumpung mas Abi belum keluar." Elena meraih ponselnya, membuka aplikasi orange-nya. Dan mencari cerita dua puluh satu tahun ke atas. Secepat kilat Elena membuka sebuah cerita secara acak, namun ia baru membaca part pembuka pintu kamar mandi terbuka.

Elena membuang ponselnya begitu saja. Ia lalu duduk bersandar di badan kasur dan memberikan tatapan menggoda pada Abi yang terdiam.

"Mas Abi, sini." Panggil Elena dengan nada centil.

Abi menjilat bibirnya dan menghampiri Elena yang terus menyorotnya.

Abi baru saja naik ke atas tempat tidur, namun Elena langsung menarik tangannya hingga jatuh telentang. Secepat kilat Elena naik ke atas tubuh Abi, menekan kedua dada bidang pria itu dan tersenyum nakal.

"Elena, kamu ngapain?"

"Mas, kita main kuda-kudaan yuk." Ajak Elena.

Abi menatap horor Elena, "aku nggak mau." Tolak Abi.

Elena terlihat berpikir keras. Memikirkan beberapa gaya bercinta yang sempat ia baca di wattpad.

"Yaudah, kalau kamu nggak mau main kuda-kudaan, kita main spiderman aja. Gimana?"

Abi memejamkan matanya, ia memegang kedua lengan Elena dan membalikkan posisi. Kini Abi berada di atas tubuh mungil Elena.

Elena tersenyum senang. Ia lalu mengalungkan kedua lengannya ke leher Abi, persis seperti cerita yang sempat ia baca. Tiba-tiba saja ia mengerang dan mendesah pelan.

Sontak Abi menutup mulut Elena.

"Elena stop! Kamu ngapain sih?!" Tanya Abi panik.

Elena menyentakkan tangan Abi. "Ck, mas peka dikit deh. Masa nggak tahu aku mau apa?" Tanya Elena kesal.

"Memangnya kamu mau apa?"

"Mas, ini itu malam pertama kita. Ayo mas, kita bikin anak. Ayo." Elena kembali mengalungkan lengannya di leher Abi.

"Enggak." Abi melepaskan rangkulan Elena.

"Om!" Elena mendorong dada Abi dan mendorongnya kuat.

Gadis itu mengubah posisinya menjadi duduk, ia bersidekap dada.

"Dengar yah om. Om tinggal pilih, aku yang perkosa om, atau om yang perkosa aku."

"Nggak dua-duanya."

"Kenapa?!" Tanya Elena frustasi.

"Karena aku menstruasi." Jawab Abi asal.

Elena terdiam, ia menelengkan kepalanya.

"Oh."

Gadis itu bangkit, ia membuka kopernya lalu mencari sesuatu. Setelah menemukan ia menghampiri Abi.

"Nih."

"Ini apaan?" Tanya Abi sambil memperhatikan sesuatu yang berbentuk segi empat.

"Pembalut."

"Buat apa?" Tanya Abi lagi.

"Lah, katanya kamu menstruasi. Nih pake, jangan sampai kamu tembus. Kita malam pertamanya di tunda aja, tunggu kamu selesai haid."

Abi memasang wajah cengonya, menatap Elena yang terlihat begitu polos.

"Elena, aku tahu kamu itu bodoh. Tapi aku nggak nyangka kalau kamu itu bodohnya kelewat batas." Sahut Abi.

"Lah? Kok kamu ngomong kayak gitu?"

Abi mengusap wajahnya, "kamu beneran percaya kalau aku lagi mens?"

"Iyalah."

"Astaga Elena! Kamu nggak pernah belajar tentang perbedaan alat reproduksi pria dan wanita?" Abi terheran-heran.

"Pernah. Tapi setiap guru bahas materi itu aku selalu bolos."

"Kenapa?"

"Aku nggak tahan lah mas lihat bentuknya. Aneh tahu, persis pisang yang menggantung di pohon, terus ada jantungnya juga. Kan aku jadi gemes pengen tarik."

"Astagfirullah!"




















Spoiler! (hanya ada di novel Duda Keren itu, Suamiku!)

"Maaf, ini salahku."

"Memang. Aku harap kamu nggak berpikiran seperti itu lagi."

"Aku janji." Abi menatap manik mata Elena.

"Kamu mau ngelakuin itu malam ini? Aku siap."

Elena mendecih, ia turun dari kasur. "setelah kamu mengatakan hal yang bikin mood aku rusak? Cih, ogah! Dasar monyet!"
















Cerita ini mengandung unsur-unsur yadong. Jadi bijaklah sebagai pembaca 🙏 terutama untuk kalian yang masih di bawah umur ☺

Semoga kalian suka dengan ceritanya.

See you soon ❤

Duda Keren Itu, Suamiku!!! (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang