Tujuh

67.6K 6.7K 488
                                    

Happy Reading ❤



Elena dan Abi kini tengah berada disalah satu pusat perbelanjaan ternama yang ada di Jakarta.

"Mas Abi tungguin ih!" Elena kesusahan menyesuaikan langkahnya dengan Abi, pria itu berjalan dengan sangat cepat.

"Mas!" Elena menahan lengan Abi. Ia memberenggut kesal saat Abi hanya meliriknya sekilas.

"Mas marah sama aku?" Tanya Elena sambil mengelus dada Abi.

Tanpa rasa kasihan, Abi menepuk punggung tangan Elena. Membuat gadis itu meringis kesakitan.

"Belum juga nikah udah main kdrt. Aku sih yes-yes aja kalau pas kita udah nikah terus kamu main kdrt. Tapi, kdrt-nya harus di ranjang. Iya nggak?" Elena menaik turunkan alisnya.

"Terserah!" Ketus Abi. Ia berjalan meninggalkan Elena yang menghentakkan kakinya kesal.

"Mas duda! Tungguin aku!" Pekik Elena.

Abi menghentikan langkahnya, ia menatap sekeliling. Orang-orang kini memperhatikan dirinya dan juga Elena.

"Mas, jangan cepat-cepat dong jalannya. Aku capek tahu nyusul kamu." Keluh Elena.

"Pembantu kan emang selalu jalan di belakang majikannya. Kok kamu malah protes?" Jawab Abi dengan santainya.

"What? Pembantu? Kamu nggak bisa bedain mana bodi pembantu dengan artis papan atas?" Elena melotot pada Abi yang berdecih.

"Enggak usah drama!"

"Makanya kamu nggak usah baperan! Baru aku godain dikit udah oleng, aku belum buka apa-apa loh mas. Gimana kalau aku.... Emm... Emm!!" Ucapan Elena terhenti karena Abi segera menutup mulut gadis itu dengan telapak tangan besarnya.

"Kalau kamu mau aku beliin banyak barang branded, lebih baik kamu diam. Jangan bikin malu, ngerti?" Bisik Abi yang langsung diangguki Elena.

"Ayo."

"Gandeng ih, biar kita kayak pasangan lain." Sahut Elena.

Abi berbalik dan menatap Elena yang mengerjap polos.

"Tangan aku udah nganggur selama delapan belas tahun loh mas. Artinya, aku belum pernah digandeng sama cowok lain selain papa aku." Kata Elena.

"Kamu mau digandeng?"

"Mau!" Seru Elena.

"Oke."

Abi berbalik, ia mendekati Elena yang terus tersenyum. Gadis itu sudah mengulurkan tangannya agar Abi langsung menyambut. Tapi bukannya menerima uluran tangan Elena, Abi malah menarik kuping Elena dan menyeret gadis itu agar mengikutinya.

"Sakit! Om sakit!!"

*****

Abi dan Elena memasuki salah satu tokoh pakaian dan juga perhiasaan wanita. Abi berjalan lebih dulu, disusul Elena yang terus mengusap kupingnya.

"Selamat datang di toko kami, mas, mbak." Dua orang pelayan menghampiri Elena dan juga Abi.

Abi mengangguk, ia berbalik pada Elena yang diam sambil menatap sekeliling. Pria itu segera menarik Elena untuk berkeliling disusul dua pelayan wanita dari toko tersebut.

"Saya mau ini." Tunjuk Abi pada sebuah jaket kulit berwarna hitam. Tentunya harga dari jaket itu tidak main-main.

"Ini." Abi menunjuk sebuah dress selutut berwarna biru langit dengan motif burung dan juga bunga di bagian bawahnya.

"Dan ini juga." Ia kini menunjuk sebuah atasan berwarna krem polos.

Tak berhenti sampai disitu, Abi masih menunjuk beberapa pakaian yang pastinya membuat Elena menggigit bibirnya.

Duda Keren Itu, Suamiku!!! (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang