Dua Belas

61.8K 5.5K 98
                                    

Happy Reading ❤




Elena memberenggut kesal, ia terus menatap ke arah Abi. Setelah beberapa hari yang lalu ia kesal karena tak jadi memperkosa Abi, hari ini dia berjanji akan melakukan segala cara agar pria batu dihadapannya ini bersedia untuk ia perkosa atau sebaliknya Abi yang memperkosanya.

"Mas, jadi gimana? Kamu mau perkosa aku atau nggak? Lama banget deh! Gini, kalau kamu nggak mau, yaudah aku aja yang perkosa kamu."

Abi memasang wajah datarnya, ia menggeleng pelan lalu berbalik.

"Begonya kebangetan anjir! Greget gue." Gumam Abi. Sedikit kesal pada Elena, padahal ia sudah menjelaskan alasannya pada gadis itu beberapa hari yang lalu.

"Mas!" Pekik Elena kesal. Ia menyentakkan tangan Abi hingga pria itu berbalik. Ia memasang wajah cemberutnya.

"Perkosa aku dong mas. Repot amat jadi laki, tinggal tusuk doang."

Abi menghela napas, mencoba bersabar.

"Elena. Dengar, melakukan hubungan suami istri itu harus di dasari dengan rasa cinta. Bukan dengan cara seperti ini, kalau saya tetap melanjutkan sama saja dengan melecehkan kamu."

"Emang aku minta dilecehin sama kamu mas! Cepetan, perkosa aku."

"Gampar dia sampai pingsan dosa nggak sih?" Kesal Abi dalam hati.

"Aku nggak mau." Tolak Abi. Ia melepaskan cekalan tangan Elena dan memilih untuk berbaring dengan posisi memunggungi gadis itu.

"Mas, kamu kok tega sih sama aku. Aku nggak minta aneh-aneh kok mas. Aku cuma minta kamu perkosa aku, kamu nggak bakalan rugi kok. Malah dapat enaknya."

Abi menggeram kesal, ia mengubah posisinya menjadi duduk dan menatap Elena tajam.

"Elena dengar baik-baik. Saya bakalan ngelakuin itu kalau saya sudah jatuh cinta sama kamu. Jadi tolong mengerti kondisi saya sekarang."

"Maksudnya mas belum jatuh cinta sama aku? Apa kamu belum melupakan mantan istri kamu yang bego itu?"

Abi menggeleng, "Bukan seperti itu. Aku sudah melupakannya. Hanya saja aku belum jatuh cinta sama kamu." Abi menatap Elena dengan perasaan bersalah.

Elena melompat dari tempat tidur, ia berkacak pinggang.

"Aku kurang apa mas sampai kamu belum jatuh cinta sama aku?"

"Kamu kekurangan otak." Jawab Abi cepat.

"Anjir." Umpat Elena pelan.

"Kamu ngomong apa?" Tanya Abi.

"Nggak ada." Elena memalingkan wajah.

"Elena, bukan karena kamu kurang cantik, tapi saya memang belum merasakan feeling apapun. Mungkin karena kita belum terlalu kenal, tapi saya yakin seiring berjalannya waktu perasaan pasti bisa berubah. Jadi kamu tolong bersabar."

"Hm."

"Kamu marah?"

"Menurut ente?"

Abi tersenyum, ia merogoh saku celananya, dan mengelurkan sesuatu kemudian memperlihatkan pada Elena.

"Kalau aku kasih ini, kamu masih marah nggak?"

Elena melirik sesuatu kertas putih yang diberikan Abi.

Tiket Fan meeting Exo.

"ANJAY!!!"

Elena melompat ke pelukan Abi, di ciumnya pipi Abi.

"Sering-sering kayak gini deh mas. Kali aja pas aku ketemu sama Sehun dia jatuh cinta sama aku. Kan lumayan dapat dua suami tampan, perkasa, dan mapan. Pasti kaum ikan duyung iri sama aku."

Abi mendorong kening Elena kuat, "halumu terlalu tinggi Elena. Bercermin dulu sana, mana mau Sehun sama kamu."

"Dih!"










See you soon❤

Duda Keren Itu, Suamiku!!! (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang