18. Kau kah itu?

99 16 5
                                    

"Em...thanks ya selm, maaf gue ngerepotin"Gaeun menyodorkan helm kepada sang pemiliknya, lantas tersenyum tipis.

Serim yang masih duduk di atas motornya itu sedikit tersentak, pasalnya sudah lama sekali ia tak melihat senyum tulus dari seorang Han Gaeun"e... Gapapa kok, lain kali kalo gada yang jemput kabarin aku aja ya"katanya, membalas senyuman itu.

Saling melempar senyuman beberapa saat, Gaeun bersuara"Lo mau langsung pulang apa mau pergi lagi?"ucapnya menyadarkan lamunan Serim.

Serim menggelengkan kepalanya beberapa kali"ngga kok, aku mau langsung pulang. Di rumah lagi rame"katanya mengarang lantas Serim langsung memakai helmnya dan menyalakan setarter"pulang dulu ya, sampai besok lagi"lanjutnya.

Gaeun mengiyakan, ia tersenyum manis pada laki-laki itu lantas berdada riah. Setelah dirasa punggung Serim sudah tak nampak, Gaeun melangkah masuk kedalam rumahnya.

Memutar kenop pintu, perlahan Gaeun membukanya"ah... yaampun"teriaknya, Pasalnya tiba-tiba saja ada seseorang yang berdiri di balik pintu, Membuat nya terkejut.

"Lama banget pulangnya"kata orang itu.

Gaeun menggeram, ia langsung saja mengacir masuk dan sedikit mendorong tubuh laki-laki di depannya.

Ia menelisik setiap penjuru ruang tamu, namun tak ada tanda-tanda kehidupan. Gaeun pun berjalan kearah dapur, namun juga tak ada ibu maupun kakaknya disana.

"Gada orang, semuanya lagi hongout"ujar Hyungwon yang sedari tadi mengikutinya di belakang.

Gadis ini berdecih, seakan ia tak percaya dengan perkataan Hyungwon"Hongout kemana si? Ko gue ga diajak"umpatnya, ia kesal karena ditinggal sendirian dirumah.

Ah... maksudnya dengan Hyungwon.

Hyungwon bergidik bahu"gue gatau kemana, nyokap bokap gue yang ngajak. dan mereka malah nyuruh gue buat nemenin lo disini"ucapnya menyakinkan.

"Ih ko gitu?"

"Lah mana gue tau, gue kan lembu"

Baik, ingin sekali rasanya Gaeun menendang kepala oknum ini. Tapi ia masih mampu menahan, kalau tidak mungkin Hyungwon sudah habis dihajar olehnya dengan bantal sofa itu.

Memilih acuh, Gaeun berjalan cepat ke kamarnya. Sedangkan manusia bernama Hyungwon itu, tengah berbaring di sofa sembari memainkan ponselnya.

Ditaruhnya tas sekolah itu diatas nakas, sedang ia melempar tubuhnya diatas kasur. Ia berbaring disana, menumpuhkan wajahnya di bantal seraya memikirkan sesuatu.

"Apa ayah sama ibu lagi ngurusin pernikahan gue ya? Tapi kenapa kak Hyungwon ga diajak? Apa mereka ngerencanain sesuatu buat kita? Aigo!!!" Batin Gaeun terus meronta dan bertanya-tanya.

Setelah beberapa saat ia bergelud dengan batinnya...

Tok..

Tok... Tok tok

"Kenapa ya akhir-akhir ini gue kaya ga  semangat gitu sama perjodohan ini, padahal dulu gue yang berapi-api banget sama hubungan ini"

Tok tok tok

Tok...

"GAEUNNNNNN!!"

"Aigo!!"teriaknya, ia marah sekali dengan kebisingan di balik pintu itu.

Gaeun berdiri, menghentakkan kakinya menuju pintu kamar"apasih kak ih"umpatnya, setelah menjumpai si pelaku.

"Gue laper, di dapur gada apa-apa"dan rupanya orang itu adalah Hyungwon, dan ia nampak sangat kelaparan.

NOSTALGIA | Kim Taeyoung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang