8. Sekolah

535 64 6
                                    

Malamnya

Seperti yang dikatakan Reiji saat setelah sarapan, Ria ikut dengan mereka pergi kesekolah.

Saat ini, Ria sedang bersiap-siap memakai seragam sekolah yang sebelumnya sudah tersedia di lemarinya. Si Reiji gitu-gitu juga orangnya kompeten.

"Ini rok nya doang yang terlalu panjang ato gw nya aja yang terlalu pendek " Heran Ria. Karena setau dia, setiap kali baca cerita yang tentang DiaLove, pasti si MC nya bakal sekolah sama mereka. Terus, si MC nya bakal ngedumel karena roknya yang terlalu pendek. Walaupun sebenarnya roknya engga panjang-panjang amat sih.

"Dah lah. Kalo gini gw engga usah pake stocking ae " Ucap Ria sambil melempar stocking ke sembarangan tempat yang sudah ia siapkan sebelumnya. Buat Jaga-jaga kalo siapa tau roknya pendek.

Ia pun memakai kaos kaki pendek yang sampai mata kaki.
Ria pun menatap dirinya dicermin yang menampilkan penampilannya, meskipun sekolahnya pakai rok tapi kesan tomboy nya tetap ada.

"Yoshh!! " Semangat Ria sambil mengepal tangannya keatas.

Setelah ia merasa bahwa semua persiapannya sudah selesai pun segera turun kebawah dan keluar dari pintu mansion tersebut. Saat pintu terbuka, nampak lah para sakamaki yang setia menunggunya di depan pintu.

"Lama amat sih lu kampret! " Dumel Ayato yang lelah menunggu doi peka //*dilempar ke selokan//, maksudnya menunggu Ria yang bersiap-siap.

"Lah apaan anjing, gw aja siap-siap dari 15 menit yang lalu. Lu nya aja yang engga sabaran " Balas Ria yang tak mau kalah dengan Ayato.

Ayato pun melempar tatapan tajam pada Ria, dan tentu saja dibalas balik dengan Ria. Pertarungan tatap menatap pun dimulai dengan sengit, bahkan sampai-sampai aliran listrik keluar dari mata mereka berdua.

"Hmp! ". Ayato dan Ria pun memalingkan mukanya bersamaan sambil menyilangkan kedua tangannya.

Reiji yang melihat tingkah kekanak-kanakan saudara dan babu -khusus- nya itu pun hanya menghela napasnya dan memijit pelipis nya.

"Jika kalian tidak ingin terlambat, lebih baik kita berangkat sekarang juga " Ucap Reiji, sedangkan mereka berdua masih memalingkan mukanya.

Reiji yang melihat itu pun mulai hampir kehilangan kesabarannya jika Laito tidak menghentikan mereka berdua.

"Sudahlah kalian berdua, benar yang dikatakan oleh Reiji. Kalian tidak mau kan jika datang terlambat? " Bujuk Laito mencoba memisahkan mereka berdua.

"Apalagi kau Ri-chan, kau kan murid baru, bukankah kau tidak mau datang terlambat dihari pertama sekolahmu? " Sambung Laito yang mengalihkan pandangannya ke Ria.

"Haiyuuk gaskeun vroh " Balas Ria yang langsung jalan dengan gaya bicara yang sedang gahol, bagi dirinya sudah pasti. Tapi beda lagi kalo bagi mereka.

'kadang gw suka bingung, tuh orang sebenarnya ngomong paan sih ' batin mereka yang tak mengerti dengan bahasa gahol.

An Author Lived With The Characters In A Story Her Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang