Reader x OC (Inside of the Otome Game)

466 36 14
                                    

Tik... Tik... Tik...

Suara air yang bertabrakan dengan jalan, membuat jalanan sedikit tergenang.

Sudah dua jam hujan berlalu, namun belum ada tanda-tandanya untuk berhenti.

Lebih parahnya lagi, ditengah-tengah hujan seperti ini, kamu harus keluar kos-kosan untuk membeli persediaan bulananmu.

~

"Terima kasih atas kunjungan anda. ". Ucap perempuan kasir itu dengan ramah.

Kamu keluar dari supermarket dan segera mengeluarkan payung untuk segera pulang.

Selama perjalanan pulang, kamu menyumpel telingamu dengan headset yang diputar lagu kesukaanmu.

Membosankan.

Itulah deskripsi yang cocok untuk kehidupanmu.

Sudah setengah tahun kamu kabur dari rumah orangtuamu. Kamu kabur bukan karena kamu adalah tipe perempuan yang badgirl.

Melainkan kamu kabur karena kamu muak dengan orangtuamu yang selalu bertengkar.

Setelah aksi kabur itu, kamu pun mulai hidup sendiri di kos-kosan kecil dengan harga yang murah. Tidak lupa juga, kamu memenuhi kebutuhanmu dengan bekerja part time.

Meoww~

Suara anak kucing yang berada ditengah trotoar menyadarkan lamunanmu. Saat pertama kali kamu melihat anak kucing itu, kamu pun mulai terkesima dengan keimutan dan keindahan anak kucing tersebut.

Anak kucing dengan bulu yang berwarna putih, meskipun bulunya basah namun kamu masih bisa mengetahui kelembutannya. Ditambah dengan matanya yang berwarna biru safir, sehingga memberikan kesan keimutan dan keindahannya.

Seakan kamu terhipnotis dengan keindahan tersebut, kamu pun berjalan menghampiri anak kucing itu.

Pyurr~

Anak kucing itu menggeliat manja saat kamu mengelus kepalanya.

Kamu pun tersenyum dan mulai tertawa kecil melihat tingkah lucu anak kucing tersebut.

Karena itu, kamu pun tak menyadari bahwa sebuah truk melaju kencang kearahmu dengan klakson yang dari tadi berbunyi.

TIT!!!!!

Tak ada waktu untuk mengelak. Kamu pun hanya diam seakan kakimu tidak mau bergerak.

BRUKK!!

Karena kecepatan dan dengan jalan yang licin dikarenakan hujan, sehingga membuat pengemudi truk itu sulit untuk berhenti dan menabrakmu dengan keras.

Banyak warga yang ditempat kejadian itu menghampirimu dan mengambil gambar kejadian tersebut.

'Dingin. '

'Apa ini? '

Pikiranmu mulai kosong saat melihat cairan berwarna merah pekat membanjiri tubuhmu.

'A-apakah ini d-darah? '

Kamu pun mencoba untuk menggerakkan tanganmu, namun percuma. Seluruh tubuhmu mati rasa dan sama sekali tidak bisa digerakkan, bahkan nafasmu mulai terengah-engah.

'Apakah ini rasanya kematian. '

Kamu pun teringat dengan anak kucing sebelumnya. Kamu pun memutar penglihatanmu ke segala arah untuk memastikan apakah dia selamat atau tidak.

An Author Lived With The Characters In A Story Her Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang