Found You Pt.2

2.3K 373 64
                                    

"JAKE, PLEASE LO HARUS- JAKE GUA- GUA- GUA ARGHHHH.."

"Shuussh.. dah dah jadi kenapa lun?"

"E-ella ilang, g-gua, d-dia, s-surat!" Luna menahan tangis, matanya berkaca kaca. Padahal tadi dia menyumpahi orang yang menculik ella akan mati.

Tapi kenyataan nya sesampai di rumah dia seperti orang stress yang langsung menelfon jake.

"Udah, udah. Ayo kita cari ella. Lo tenang dulu, kita cari dia bareng-bareng, ok?" Tanya jake lembut sambil tersenyum.

Padahal dia juga sama khawatir nya dengan aluna, tapi supaya aluna tak tambah khawatir dia mencoba menetralkan muka nya.

"G-gua gagal ngejaga dia jake.." lirih aluna.

"Aluna Kim, look at me." Jake memutar badan aluna supaya melihat ke arah nya.

"Lo gak gagal. Lo udah jaga dia sebisa lu dan ini bukan kesalahan lo, bukan karena lo. Jadi berhenti. Berhenti bilang lo salah. Don't blame yourself." Ucap jake, menenangi aluna yang gemetar ketakutan.

Aluna hanya mengangguk.

"E-ella i-ilang?"

Daniel muncul dari kamar nya dengan baju acak²an, rambut yang berantakan, mata nya yang masih terlihat lelah.

"Niel.." panggil jake pelan.

"BEGO, AH ANJING, AYO CARI EL! NANGIS NYA NANTI AJA! KALO MAU KETEMU DIA BUKAN NANGIS TAPI CARI ORANG NYA BANGSAT..!!" Ucap daniel marah.

Mood nya memang tidak stabil dari tadi malam. Katanya dia lelah.

Aluna kaget adek nya langsung lari ke dalam kamar dengan muka marah dan mengambil hp nya.

"Ayo. Jangan bengong. Sahabat niel lagi di culik kakak mau diem aja?" Daniel segera menuju keluar pintu, tapi dia tiba² balik lagi.

"Bang jake, ayo pake mobil lo. Motor gua abis bensin." Jake mengangguk dan menarik aluna yang masih terdiam bersama nya.

Di dalam mobil, daniel mencoba menelfon ella berkali-kali tapi tidak di angkat.

Nomor yang anda tuju sedang sibuk, silahkan coba lain kali...

"Ah bangsat." Umpat daniel kesal sambil menatap hp nya.

"Daniel, ella pasti baik baik aja.. tenang, kita cari dia sampai dapat, karena," jake menjeda kalimat nya dan menatap tajam ke depan.

"Gua gak akan kehilangan dia untuk kedua kali nya."

Aluna hanya tersenyum kecil mendengar kalimat yang keluar dari mulut jake. Dia harap itu bukan,

Bullshit.

Daniel hanya mengangguk mendengar perkataan jake. Daniel pasrah jika sahabat nya itu bersama lelaki yang sedang menyetir mobil ini.

Daniel bisa lihat sendiri, jika jake menyayangi ella dan sebaliknya pun seperti itu.

Ella terlihat bahagia saat bersama jake, jadi daniel juga ikut bahagia melihat itu.

Yang penting terukir senyuman di wajah sahabat nya itu, daniel pasrah. Daniel tidak apa-apa.

Walaupun senyuman itu bukan disebabkan oleh karena nya.

Daniel terjebak friendzone dengan ella.

Dia tau perasaan yang dia miliki itu salah, perasaan nya bisa saja membuat persahabatan nya dengan ella retak. Jadi dia mencoba mengubur dalam² perasaan itu.

Dan mencoba menerima bahwa dia dan ella hanya lah teman, tidak lebih.

Sakit? Pasti.

"Daniel?" Panggilan aluna membuyarkan lamunan nya.

"Iya kak? Kita dimana? Ini tempat ella??" Tanya daniel.

"Maybe."

"Gua lacak hp ella, lokasi terakhir hp itu aktif disini." Ucap jake. Daniel hanya ber-oh ria.

"Coba liat ke dalem situ." Tunjuk aluna ke arah gedung berlantai 3, tapi keliatan nya sudah tidak dipakai lagi.

"Ayo bang, kak lo diem di mobil aja. Jangan keluar, kalo ada apa-apa, telfon." Jelas daniel.

Aluna sebenarnya ingin ikut, tapi dia malas berdebat dengan adek nya yang jago berbicara itu. Jadi dia hanya mengiyakan perkataan daniel.

Jake dan daniel memasuki gedung itu, pintu nya sudah rusak jadi tinggal di dobrak.

"Njir, serem." Ucap daniel pelan.

Jake mengiyakan kata-kata daniel. Mereka berdua berjalan menelusuri gedung itu. Sampai...

"MMMMM MMMMM MMMMM MMMMMMMMMM!! BA— MMMMM MMMMMM MMMM HELWPMMMM!" Suara ella yang terdengar dari salah satu ruangan.

"ELLAAAA???!!!" Teriak jake dan daniel bersamaan.

"MMMMMMMMMM!!" Balas ella dari salah satu ruangan tersebut.

"Ah jingan, ruangan nya banyak banget sial." Umpat jake.

Selagi jake mengumpat, daniel mencari ruangan yang ada ella nya.

GEDUBRAKKKKK...

"HEH BANGSAT JAN PEGANG SAHABAT GUA LO!" Bentak daniel pada orang yang sedang menyayat pipi mulus ella.

Jake segera berlari, ia menemukan ella yang sedang di ikat di kursi tangan nya dan muka nya berceceran darah. Mata nya yang kelihatan menahan tangis.

"SAYA BAKAL BUNUH DIA!" Teriak lelaki itu kemudian menusuk cutter ke paha ella. Itu membuat ella teriak kesakitan.

"ANJING!!!" Jake menghajar orang itu.

"MATI AJA LO MATI!!"

Daniel langsung menghampiri ella dan mencopot tusukan pisau itu dan membuka kain yang menutup mulut ella, ia memakai kain itu untuk menutupi tusukan di paha itu.

Setelah jake menghajar orang itu sampai babak belur, jake langsung melefon aluna menyuruh nya memberi tahu polisi. Dan kemudian menelfon ambulans untuk membawa ella ke rumah sakit.

Ella yang terduduk lemah di kursi hanya tersenyum tipis melihat dua lelaki di hadapan nya ini.

"M-makasih.."

• H E R •

Greget pen ku end ni cerita ahay, hari ini aja mau kaga end nya?'-' atau mau kapan² aja? Awokwkwk:D

#%. 𝐇𝐄𝐑 ; s. jakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang