sembilan: hyunsuk

724 139 31
                                    

si manis


"lu nape?"



Byounggon mengangkat wajah, menemukan Hongjoong yang baru keluar mengambil sesuatu dari dapur.



"udah bangun telat, lu hampir kaga dapet sarapan. udah sehat tapi?" tanya Hongjoong lagi, memperhatikan sahabatnya yang hanya jalan luntang lantung dan mendudukan diri di meja makan.




"ga bisa tidur.." ujar Byounggon



Hongjoong tertawa, "oiya lupa, kan sekamar sama ayang beb,"




"diem elah gimana kalo ada yang denger?"




"ga akan ada, pada main voli tuh di belakang,"



Byounggon menghela napas lalu membuka tudung saji untuk memakan sarapan yang sengaja disisakan untuknya.



Matanya mengedip cepat begitu menemukan susu stroberi dengan sticky note di samping makanannya.



Ia tersenyum kecil dengan semburat merah jambu dan jantung berdegup kencang.



Tangannya terulur untuk melihat sticky note lebih dekat.




hyung jangan sakit! nanti ayo kita main voli bareng!!

-hyunsuk



Ah, Byounggon seperti meleleh. Sementara Hongjoong yang ternyata masih memperhatikannya dari tadi langsung mendorong kening sahabatnya itu.



"jijik gue liat ekspresi lo,"



Byounggon nyaris terjatuh dan mengumpat kalau Hongjoong tidak segera kabur dari hadapannya.


.
.
.



"hyung!" Hyunsuk melambai dengan ceria begitu menemukan Byounggon yang keluar dengan kaos putih dan celana pendek.


"hyung!" Hyunsuk melambai dengan ceria begitu menemukan Byounggon yang keluar dengan kaos putih dan celana pendek

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kayak gitu tapi pake sendal dan engga pake beanie.



Byounggon balas melambai, bertemu tatap dengan yang lain yang ikut melihatnya.




"dah sehat hyung?" tanya Seunghun.




Byounggon hanya memberikan gesture oke sebagai jawaban iya dari pertanyaan Seunghun.




Byounggon hanya duduk di kursi samping lapangan, memperhatikan empat pasang orang bermain voli di depannya.



Hongjoong tidak ikut, karena jumlah pemain akan ganjil.



Hmm..


Byounggon jadi ingat lagi kata-kata Donghyun semalam.



Yah, sekarang dia kembali kesal melihat interaksi Serim dan Hyunsuk yang akrab.




Positif saja mereka itu sobat, jadi tidak heran kan kalau saling bertukar pujian atau punya skinship kecil :)




"panas ya?" tanya Hongjoong



"banget," jawab Byounggon singkat padat dan jelas, tau atau tidak tau konteks pembicaraan Hongjoong.



.
.
.


Byounggon melangkahkan kakinya ke pantai dengan satu botol makgeoli di tangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Byounggon melangkahkan kakinya ke pantai dengan satu botol makgeoli di tangan.




Hanya ingin menghirup udara pantai yang panas, tanpa ada yang menemani.




Dia... Hanya butuh waktu untung menenangkan diri.




Perihal Hyunsuk yang tak hilang-hilang dari isi kepalanya.



Menyesal Byounggon tidur lebih lama dari Hyunsuk hanya untuk melihat wajah tidur damai yang lebih muda.



Menyesal Byounggon tidur lebih lama dari Hyunsuk hanya untuk melihat wajah tidur damai yang lebih muda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sial....


Byounggon teringat lagi bagaimana ia ingin mencubit pipi dan memeluk tubuh si manis.




"Aaaaaaaargh!" Byounggon mengacak rambutnya lalu menegak makgeoli dengan geram.





Sepertinya memang pilihan salah punya ide untuk mengajak tetangga dan para sahabatnya itu untuk liburan bersama.



Ini sudah hari kedua, dan ia tinggal punya besok untuk semakin mendekatkan diri kepada Hyunsuk.




Byounggon menghela napas. Menatap burung-burung berterbangan di atas kepala dan orang-orang yang lulu lalang melewatinya.




Ponsel bergetarnya ia abaikan dan memilih untuk menatap langit dan pantulan biru pada air laut.





Samar-samar ia mendengar suara yang memanggilnya di kejauhan. Tapi ia enggan menoleh.





"..... gon hyung!"






"Byounggon hyung!"





"oi! Byounggon hyung!"





Duak!




Tubuhnya terdorong ke depan. Reflek saja ia menoleh dengan suasana hati yang kesal.




"dipanggilin dari tadi!"




Matanya mengedip. Raut wajahnya berubah. Ia langsung menoleh ke arah lain, menghindari mata orang di depannya.





"ngapain sendirian?"





".... mau aja,"





Suara kekehan terdengar, "Hyunsuk temenin ya.."





si manis

tbd

[on hold] si manis ; gonsukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang