sebelas: cupu

623 125 22
                                    

si manis

"gue ga ngerti sama lo.."



Byounggon menoleh, menemukan Seunghun yang berjalan ke arahnya dengan dua kaleng cola.




Yang lain sedang main game, tapi beda game. Byounggon kabur ke luar gara-gara malu. Jadi ia hanya menghirup udara malam dengan perasaan campur aduk.




Sekarang, bagaimana caranya ia masuk kamar tanpa rasa canggung?




Seunghun menyodorkan satu kaleng untuk Byounggon yang diterima dengan senang hati.




"sejak kapan hyung, lo suka sahabat gue yang satu itu?" tanya Seunghun, duduk di samping Byounggon.



"entah? sejak gue ke rumah lu nganterin makanan? Rumah lu rame sama mereka," jawab Byounggon sekenanya.




Seunghun terbahak, "woah, kocak asli.." ucapnya tak habis pikir.





"pantesan ga ada angin ga ada petir lu minta gue ajak temen-temen gue buat liburan,"




Byounggon menunduk, malu ketahuan memanfaatkan tetangga sekaligus sahabat karibnya itu.




Seunghun terkekeh melihat Byounggon begini. Baru pertama ia melihat yang lebih tua memerah sampai telinga. Hah, nampaknya ia benar-benar suka, huh?





"Hyunsuk belom pernah pacaran," ujar Seunghun pelan membuat Byounggon mengangkat wajahnya, menatap Seunghun.




Seunghun terkekeh melihat wajah kaget Byounggon. Agak menggelikan menurutnya.




"jadi kalo lo serius sama dia, gue dukung.." sambung Seunghun




"anjir,"




"lah?? kok gue dianjirin?"





"serius lo dia belom pernah pacaran?"





"lah? buat apa juga gue bohong? tujuh tahun gue kenal dia, dari smp!"





"anjir????"





"lahh???"





"dari smp lo temenan sama dia dan gue baru notis dia sekarang???"





"goblok!"




Satu jitakan penuh kasih sayang diluncurkan Seunghun kepada yang lebih tua. Suara teriakan Byounggon terdengar nyaring di telinga membuat beberapa orang yang berada di dalam menoleh ke arah mereka.





"sakit anj--"




Seunghun menghela napas, "intinya, sampe lu ga serius atau nyakitin dia, jangan harap deh lu bisa ketemu gue keluar rumah juga.." ujar Seunghun lalu berangkag dari duduknya untuk kembali masuk ke dalam vila.




Membuat Byounggon mematung, bergedik ngeri melihat punggung Seunghun yang bicara tidak main-main.



.
.
.




Byounggon menghela napas.




Donghyun, Kevin, dan Hongjoong terkekeh geli. Ya, benar. Byounggon berdiam diri saja di depan pintu kamarnya.




Jantungnya berdetak tidak karuan dan tangannya bergetar hebat.





"udah masuk aja, palingan dia udah tidur," suruh Kevin, mendorong Byounggon hampir menabrak pintu.





"ya, kalaupun dia masih bangun, kalian harus cepet-cepet ngomong empat mata sih.." ujar Donghyun





"biar ga canggung besok pulang satu mobil lagi, ya gak? Wkwkwk," celetuk Hongjoong.




Dasar teman-teman kurang ajar. Bukannya memberikan saran yang membangun kepercayaan diri, malah membuat Byounggon semakin ciut saja.




"kapan masuknya lo? gue mau tidur," kesal Donghyun dan akhirnya masuk ke dalam kamarnya sendiri.





Begitu dengan kedua sahabatnya yang lain, meninggalkan Byounggon sendirian di depan pintu kamar dan lorong yang sepi.




Ah, bisa gila!!




Akhirnya dengan tangan gemetar, Byounggon membuka pintu dengan perlahan. Kakinya ia langkah pelan agar tidak menimbulkan suara.





Dilihatnya gundukan kecil di atas kasur, berlapiskan selimut, bergelung bulat dan terlihat menggemaskan.





Byounggon menghela napas pelan. Sebisa mungkin tidak menimbulkan suara yang dapat membuat Hyunsuk terbangun.




Dengan pelan ia mengecek lalu bernapas lega ketika yakin Hyunsuk sudah tertidur pulas.




Sekarang, apa yang harus ia lakukan? Tidur di satu kasur dengan keadaan canggung seperti ini?




Ah, tidak, tidak!




Maka yang Byounggon lakukan adalah mengambil selimut satunya lagi, menyeretnya keluar dengan perlahan.




Tidur di sofa pada hari terakhir? Mungkin terdengar lebih menyenangkan dari pada harus tidur dengan keadaan canggung.




Saat pintu tertutup sempurna, Byounggon bahkan tidak menyadari bahwa seseorang yang menahan napasnya di balik selimut itu bergerak dengan cepat.




Menyibak selimutnya dan menatap kamar yang temaram dan pintu tertutup rapat, tentu, tanpa Byounggon di dalamnya.




si manis

tbd

[on hold] si manis ; gonsukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang