empat belas: sudah lama

457 110 10
                                    

si manis


Hyunsuk merebahkan diri setelah sampai di rumahnya. Maniknya menatap langit-langit kamar dengan pikiran menjelajah.




3 hari 2 malam yang penuh dengan.... entahlah, Hyunsuk merasakan campur aduk yang luar biasa.




Dari mendapatkan teman baru, mengeratkan persahabatan, sampai.... mendapat pengakuan cinta?




Hah, Hyunsuk tidak pernah berpikir dalam 21 tahun masa hidupnya ia akan ditembak? haha.. Apalagi dengan seseorang yang tidak terlalu ia kenal.




Sejujurnya..




Hyunsuk sudah tau Byounggon sejak lama. Yah, dia kan tetangga sahabat Hyunsuk, bagaimana dia tidak tahu?





Tapi, mereka memang tidak banyak berinteraksi. Dan Hyunsuk akui dia sering memperhatikan Byounggon diam-diam dan terkadang, ia merasa Byounggon menghindarinya.





Nah, kalau ia kaget, ia tidak salahkan?





Dan untuk mengetahui Byounggon sudah lama menyukainya?





Hyunsuk penasaran, sejak kapan? Dan mengapa bisa?





Dengan pikiran-pikiran itu, Hyunsuk mulai terlelap masuk ke alam mimpinya.




.
.
.




"huh?"




Seunghun tertawa, "jadi lo masih mau maju ga?"




Byounggon hanya diam, melahap ayam gorengnya secara perlahan. Maniknya bertemu tatap dengan Jihoon juga Junkyu yang ikut menemani malam mereka hari ini.




"entah.." jawab Byounggon seadanya.




"kok gitu? Kan hyung udah suka lama?" Junkyu tidak setuju. Seakan-akan merasa bahwa kakaknya itu akan menyerah.





"ya, tapi dia ga kenal gue. dan kalo gue pikir juga, gue ga kenal dia.."





"itu tu kayak perasaan yang singgah cuma karena liat dia yang manis dan lucu,"





"bertahan-tahun? Ga mungkin singgah doang, udah bikin rumah kali.." Midam berucap, masih menatap layar ponselnya lalu melirik Byounggon sekilas dan kembali pada kegiatan awalnya.





Jihoon dan Seunghun tertawa. Byounggon menatapnya dengan kesal.




"siapa sih yang ngajak ini hyung?" tanya Byounggon, menahan diri untuk tidak melempar apapun di dekatnya.




"ya biar lo bisa think straight," jawab Woong yang masih asik dengan ayam gorengnya.





Byounggon menghela napas lalu merebahkan diri.




"ngomong move on sih mudah, ngomong gasin juga mudah, tapi yang ngelakuin kan gue, dan gue ngerasa itu susah," Byounggon berucap pelan.





"tapi lo tahu ga sih hyung.." atensi teralihkan pada Jihoon.





Jihoon terkekeh, "di antara kita semua yang ada di sini cuma lo yang 'ga temenan' sama Hyunsuk hyung,"




Semua terdiam. Menatap Jihoon.





"LAH IYA YA????"





"k-kita temenan tau!"





"ya kemarin-kemarin kan belom???" celetuk Junkyu






"diem deh!"





Mereka terbahak melihat wajah merah dan malu Byounggon. Woong terkekeh, menepuk pelan pucuk kepala Byounggon.






"kejar aja, mumpung belum ada yang punya.." ucap Woong





"iya tuh, ini si manis loh hyung.." celetuk Jihoon






"kalo engga gue aja deh yang kejer,"





"heh, kim junkyu!"





"WKWKWKWKKWKWKW!"





.
.
.



Ting!





Hyunsuk meraih ponsel di atas nakas. Dengan rambut yang setengah basah ia membuka pesan di senin paginya.






Maniknya membulat sempurna melihat nama pengirim juga pesan yang dikirimkan kepadanya.






Byounggon Hyung

Ada kuliah hari ini?
Mau bareng?







"h-huh?"






"HUH???"





si manis

tbd







HALOOOO AKU KEMBALI!!!
HYAAAAA ❤️❤️

tapi ga janji bakalan sering update :')

[on hold] si manis ; gonsukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang