Part Tujuh

130 20 0
                                    

Eunwoo yang sedang berbaring telentang di kasurnya sembari menatap langit-langit kamar dibuat terkejut ketika suara derit pintu kamarnya yang terbuka mengalun pada telinganya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Eunwoo yang sedang berbaring telentang di kasurnya sembari menatap langit-langit kamar dibuat terkejut ketika suara derit pintu kamarnya yang terbuka mengalun pada telinganya.

Di tengah minimnya cahaya kamar karena ia hanya menyalakan lampu meja, Eunwoo masih dapat melihat siapa yang menyambangi kamarnya di jam sembilan malam seperti ini.

Siapa lagi jika bukan Sora—ibunya?

"Ibu boleh masuk?" Sora meminta izin lebih dulu.

"Tentu boleh, Bu. Masuk saja," balas Eunwoo seraya berubah posisi menjadi duduk.

Pria itu menyalakan lampu kamarnya sehingga ia dapat melihat wajah cantik sang ibu. Sora menghampiri Eunwoo dan akhirnya duduk di atas kasur besar milik putranya itu.

"Ibu dengar dari Seokmin kalau kau sedang jatuh cinta? Benarkah itu?" Tanya Sora.

Eunwoo terkesiap, "Ibu tahu? Seokmin mengatakannya?"

"Iya dia mengatakannya," Sora mengangguk. "Tadi Seokmin bercerita kalau dia sedang jatuh cinta. Lalu ibu dan yang lain jadi penasaran apakah kau, Jaehyun, dan Mingyu sedang jatuh cinta juga atau tidak. Seokmin bilang iya. Jadi ibu bertanya padamu sekarang. Kau tak mau cerita?"

"Aku malu, Bu ... tidak mudah bagiku yang adalah lelaki bercerita tentang—"

"Tentang gadis yang dicintai pada ibunya, benar? Kata-katamu sama seperti Jaehyun. Dia juga mengatakan hal itu pada Yang Mulia Irene tadi. Kau bisa ceritakan semuanya pada ibu," ujar Sora.

Eunwoo tersenyum tipis, "Aku tidak tahu harus memulai cerita dari mana. Aku bertemu dengannya di arena berkuda sekitar satu bulan lalu. Sampai sekarang aku tidak tahu apa alasannya, tapi yang kutahu aku jelas menyukainya. Aku mencintainya, Bu."

"Ibu senang akhirnya kau mau bercerita juga pada ibu," Sora balas tersenyum. "Kau mau mengenalkannya pada ibu?"

"Aku tidak yakin. Tapi akan aku usahakan untuk mengenalkannya pada ibu nanti," balas Eunwoo.

Sora mengangguk, "Tidak apa. Kau fokus saja untuk mendekatinya lebih dulu. Omong-omong, apa kau tahu tentang gadis yang dicintai ketiga saudaramu? Kalian saling bercerita, 'kan?"

"Iya, kami saling bercerita. Tetapi kami sama-sama merahasiakan nama dan sosok gadis yang masing-masing kami cintai, Bu," ujar Eunwoo.

"Mengapa begitu?" Sora mengernyit bingung.

Wanita itu berpikir apa salahnya jika saling mengetahui?

"Kalau kata Jaehyun, sih ... agar tidak rebutan," balas Eunwoo seraya terkekeh pelan.

"Astaga ...," Sora pun ikut terkekeh. Merasa takjub dengan pemikiran si sulung Jaehyun.

Tiba-tiba saja Eunwoo berbaring dan menjadikan paha ibunya sebagai bantalannya. Sora terkekeh gemas melihat tingkah manja putranya.

4 Prince of NASE [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang