Part Limabelas

87 15 0
                                    

Esok harinya mereka berempat berangkat di waktu yang berbeda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Esok harinya mereka berempat berangkat di waktu yang berbeda. Seokmin dan Mingyu berangkat lebih pagi karena mereka tidak hanya pergi ke Polliet saja.

Seokmin segaja mengajak Mingyu ke Glovie lebih dulu agar adiknya itu tidak menaruh rasa curiga padanya.

Mereka bahkan memutuskan untuk tidak sarapan di istana. Pagi-pagi buta mereka bangun untuk memasak beberapa jenis makanan yang akan mereka bawa sebagai bekal.

Eunwoo hampir saja curiga ketika tidak menemukan dua saudaranya di meja makan. Mendengar ke mana tujuan dua saudaranya itu, seketika rasa curiga Eunwoo menguap.

Dalam hati Jaehyun bangga pada Seokmin yang terpikirkan untuk mengajak Mingyu berkeliling lebih dulu sebelum ke Polliet. Pria itu tersenyum tipis, memuji ide brilian Seokmin.

Meskipun Jaehyun dan Seokmin tidak mengatakan apapun pada siapapun mengenai rencana mereka, tapi Jiyoung dapat merasakan jika kedua putranya sedang merencanakan sesuatu untuk dua putranya yang lain.

Dengan begitu Jiyoung hanya bisa berharap kalau apapun rencana Jaehyun dan Seokmin itu dapat berhasil membuat Eunwoo dan Mingyu berbaikkan.

Di saat Jiyoung memberikan keempat putranya hak untuk memimpin kerajaan masing-masing dan kedua putranya itu malah bersiteru, rasanya akan sangat berbahaya di masa depan.

Jangan sampai perselisihan ini berlanjut sampai nanti terjadi perang saudara antara dua kerajaan yang putranya pimpin.

"Jadi kalian akan pergi juga?" Tanya Irene setelah mengusap bibirnya dengan kain.

Jaehyun mengangguk, "Kami ingin berkeliling. Tak kusangka kalau Seokmin dan Mingyu juga akan berkeliling."

"Kalian berempat saudara. Pastilah kalian kompak," ujar Sujin yang terkekeh.

Begitu kompak sampai kami mencintai gadis yang sama.

Eunwoo menghela napas setelah mengucapkan kalimat itu di dalam hatinya.

"Jika ada sesuatu hal di sana yang membutuhkan penanganan kerajaan, kalian harus langsung memberitahu Ayah begitu pulang nanti," ujar Jiyoung.

"Pasti," balas Jaehyun sementara Eunwoo hanya mengangguk.

"Kalian akan pergi dengan menggunakan apa? Jarak ke desa sana cukup jauh, 'kan?"

"Tadinya kupikir untuk menggunakan tandu istana. Tetapi Eunwoo sedang ingin berkuda," jawab Jaehyun atas pertanyaan Sora.

Eunwoo mengangguk, "Iya, Bu. Berkuda lebih praktis dan tidak membuat para prajurit kewalahan karena harus membawa kami dalam tandu."

"Kalau begitu kami akan jalan sekarang," ujar Jaehyun.

Pangeran sulung itu bangkit dari posisi duduknya diikuti oleh Eunwoo. Keduanya membungkuk hormat sebagai formalitas untuk berpamitan.

Mereka tidak perlu ke lokasi peternakan kerajaan karena Juno dan Owu sudah berdiri tegak menanti kedatangan tuannya di halaman istana bersama Mark.

4 Prince of NASE [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang