⚠; chapter ini ada adegan kasar
sama kata kasar ya, ngga untuk ditiru.
happy reading.incoming call from jake...
delvita langsung lemes begitu liat jake nelepon. sementara kei cuma senyum kaya biasanya, keliatan ngga khawatir apapun.
“angkat, kalo penting gimana?” kata kei seraya mengusap punggung tangan delvita, mereka udah ngga pelukan.
delvita dengan gemetar mengangkat telepon dari jake, awalnya ngga ada suara apapun sampai—
“pulang.”
suara jake yang bener-bener datar udah bikin delvita ketakutan setengah mati. ngga lebay, emang kenyataannya takut. takut kalo jake kambuh karena tau dia jalan sama kei.
“j-jake..”
“gue bilang pulang ya pulang, delvita.” kata jake dengan tegas. delvita yakin kalo disana jake lagi nahan segala emosinya, itu kedengeran dari suara jake.
“gapapa, semua bakal baik-baik aja. gue anter kok,” kei berusaha menenangkan rasa takut delvita. tapi itu justru malah semakin bikin suasana semakin panas, karena teleponnya masih kesambung dan jake denger.
***
“kak, lebih baik lo pulang aja gapapa.” suara serak delvita membuat kei rasanya jadi ikut sakit. ada rasa kesel yang besar dari kei untuk jake. menyia-nyiakan delvita, hal terbodoh bagi kei.
mobil kei sudah berhenti tepat didepan gerbang rumah delvita, dari dalam mobil, terlihat jake yang berdiri dirumah delvita sambil memainkan handphonenya.
“gue gabisa, gue harus temenin lo masuk. bahkan sampai lo baik-baik aja, boleh ya?” izin kei pada delvita. awalnya delvita mau menolak, tapi takut membuat kei agak ngga enak.
“iya..”
keduanya melangkah keluar, baru aja delvita buka gerbang, jake langsung menatap delvita dan kei bergantian. dengan tatapan sedingin dan datar.
kei yang tau kalo delvita gemetar meraih jari-jari pendek delvita, menggenggamnya tepat dihadapan jake. marah? oh pasti. bahkan sekarang jake mulai—
BUGH!
“maksud lo apa?!” nafas jake yang berhembus kasar itu bikin delvita makin ngga tenang. jake baru aja menghajar rahang kei sampai kei jatuh.
tapi jake kalo udah begini ngga bisa berhenti gitu aja. susah. sekarang dia mulai menarik baju kei dan menghajarnya terus-menerus tanpa rasa kasian. delvita pusing, apalagi setelah liat darah yang ngalir dari hidung kei.
“anjing!”
BUGH!
“j-jake.. udahan, please..” suara delvita memelan, nyaris ngga kedenger lagi. tapi jake ngga menghiraukan semuanya, masih betah menghajar kei. kei ngga melawan, atau bahkan bergerak sedikit untuk melindungi.
“JAKE!”
suara dari dalam rumah delvita membuat jake berhenti dengan kegiatannya, itu suara seon. saudara delvita.
yang pertama seon lakukan adalah menarik delvita masuk kedalam rumah, membawanya ke kamar delvita dan memberikan segelas air minum pada delvita lalu balik lagi menghampiri tempat kejadian.
seon kaget, kaget liat kei—temennya yang udah babak belur, bahkan baju yang dipake kei udah penuh darah.
jake se-brutal itu.
“jake, lo balik. sumpah, ngga akan bener kalo lo bakal disini. kei biar gue yang urus, tapi lo balik. sebelum gue ada niat buat bales semua perbuatan lo.” suara seon kedengeran nahan emosi.
jake menghembuskan nafasnya ke udara, keliatan bener-bener frustasi. tapi dia ngga mau semakin bikin keruh suasana, walaupun dia sendiri yang memperkeruh.
kei udah lemes, tapi masih sadar. cuma semua yang di lihatnya udah burem. semua yang dirasainnya perih.
“gue mau ketemu delv—”
“ngga sekarang, tunggu sampai dia baikan.” seon langsung bawa kei masuk kedalam rumah delvita. jake cuma bisa nyesel, kenapa lakuin hal yang delvita takutin didepannya tadi.
berantem.
-bellysunoo-
KENAPA AKU JD NYAMAN BGT NGETIK INI, BAHKAN SKRG UDAH NGETIK SAMPE CHAPTER 1.4 😭
padahal kepengen cepet selesai yg nicholas...
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] relationshit, jake
Fanfictionkisah pendek hubungan yang tidak seharusnya berjalan kala itu. ⚠️ content warning: toxic relationship, mental illness, self harm, and implied death. so, be careful and don't bring everything to real life. [ short story - ©lacunea, 2020 ]