Part 7

1.5K 135 2
                                    

▶●◀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


▶●◀


"Kapan acaranya? " tanya seorang pria yang sedang duduk dikursi kebesarannya.

"Besok lusa Tuan, emm apa tuan yakin akan menemuinya saat ini? " jawab sang asisten.

"Ya karna aku tahu, dia sudah mengetahui bahwa aku sudah bertemu lagi dengannya. Maka lebih baik aku menjaganya lebih dekat, karena aku tau dia masih menungguku. Aku tidak ingin dia menungguku lebih lama lagi. " jelas pria itu.

"Ditambah dua buah hama yang selalu mengganggunya, aku akan menunjukkan pada mereka bahwa akulah yang dia pilih. " lanjutnya dengan pandangan tajam seolah olah objek yang dia bayangkan ada dihadapannya.

"Baiklah Tuan saya akan mengurus semuanya, saya permisi. " ijin asistennya itu.

Setelah asistennya pergi meninggalkan ruangan, dia membuka laci yang dibuka dengan sidik jarinya dan terpampanglah foto-foto seorang gadis yang mengisi hatinya.

Dia meraih foto yang terlihat bahwa gadisnya itu sedang berbicara dengan seorang anak dari keluarga Sancez, dia tahu bahwa gadisnya itu sudah berubah baik dari sifat maupun perasaannya.

Tapi menurutnya memang sebaiknya berubah untuk menutupi kesedihannya itu daripada memperlihatkan kesedihannya pada orang lain yang tidak akan pernah mengerti kesedihannya.

"Sebentar lagi sayang, sebentar lagi. " gumamnya tanpa memutuskan pandangannya dari foto.

•••

Thalia menyesal dengan perkataan yang terlontar dari bibirnya pada kedua pria gila itu. Seharusnya dia mendiamkan mereka saja, karena perkataannya tadi malah membuat mereka semakin dekat dan tertarik padanya.

Dan yang paling dia sesali adalah karena seluruh siswi di sekolahnya ini semakin membencinya karena dua pria yang menurut mereka tampan dekat dengannya dan karena perkataan kasarnya kemarin, mereka kembali menghujatnya bahwa dia adalah gadis yang sombong dan sok.

Sebenarnya bisa saja Thalia menutup mulut mereka dan menunjukkan bahwa dia adalah anak pemilik sekolah dan mengancam untuk mengeluarkan mereka, tapi dia tidak mau tamak kekuasaan.

Saat ini dia sedang berada ditengah aula bersama seluruh murid dan menyimak dimana ayahnya sedang memberikan sambutan, dia memang meminta kepada Cris untuk menutupinya bahwa dialah anak dari pemilik sekolah karena dia tidak mau mereka semua menjadi cari perhatian dan sok baik padanya.

Setelah Cris menutup sambutannya sekarang waktu untuk kepala sekolahnya. Untung saja aula ini memiliki tempat duduk, jika tidak mungkin saja sudah banyak murid yang pingsan ataupun mengeluh.

"... Saya memiliki informasi, bahwa besok akan ada seminar yang akan diisi oleh pengusaha muda yang sukses di Amerika ini. Jadi besok berpakailah yang rapih dan saat jam 8 nanti saya ingin kalian sudah menduduki kursi yang sudah disediakan. Terimakasih atas perhatiannya selamat pagi dan silahkan kembali ke kelas untuk memulai pembelajaran. " jelas Mr. Yohan tegas.

Take Me [OnHold]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang