Part 19

919 91 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




▶●◀





Tok tok tok

Revan memutuskan pandangannya pada berkas yang sedang dia baca, saat ini dia berada di kota Manhattan karena perusahaan cabangnya yang sedang memiliki sedikit masalah.

"Masuk. " ucap Revan dan beberapa detik kemudian pintu terbuka dan terpampanglah Zack berada disana dengan raut wajah yang sulit diartikan.

"Ada apa Zack? " tanya Revan kembali membaca berkas ditangannya.

"Tadi Mr. Handler menghubungi anda melalui ponsel anda Tuan. " jawab Zack.

Sejak Revan tiba di Manhattan, memang ponselnya akan dipegang oleh Zack. Karena jika tidak, maka tak dapat dipungkiri dirinya akan semakin merindukan gadisnya. Karena hal itu, Revan akan memberikan ponselnya pada Zack agar dirinya bisa fokus untuk pekerjaannya agar cepat selesai.

"Apa katanya? " tanya Revan penasaran dengan masih menatap berkas didepannya.

"Dia mengabari bahwa, hmm.. " Zack ragu untuk mengatakan berita yang akan disampaiknnya.

"Cepat katakan Zack, aku harus segera menyelesaikan pekerjaanku. " ucap Revan geram.

"Nona di culik Tuan. "

Tubuh Revan kaku seketika mendengar perkataan Zack yang mengatakan bahwa gadisnya diculik.

"Apa?! " sentak Revan.

"Bagaimana ini bisa terjadi?! Belum ada dua puluh empat jam aku meninggalkannya sekarang dia sudah diculik?! Dimana para pengawal bayangan yang aku kirim? "

"Mereka mengetahui lokasi para pengawal bayangan Nona Tuan, hingga mereka menyerangnya secara tiba-tiba dan melumpuhkan semua pengawal yang berjumlah 10 orang. " jelas Zack.

"Siapkan jet ku, kita ke Seattle sekarang dan perintahkan pada adikmu untuk melacak keberadaannya dari kalung yang dia pakai, siapkan juga para pengawal untuk segera mencari gadisku. " perintah Revan.

"Baik Tuan. "








●●●









Thalia menatap berang kepada pria yang ada didepannya dengan tatapan tajam. Dirinya tak menyangka bahwa temannya yang menurutnya baik akan berkhianat padanya, sungguh dirinya menyesal karena meluluhkan hatinya pada orang yang salah. Seharusnya dia tetap menjadi Thalia saat pertama kali datang ke sekolah, tapi itu adalah masa lalu masa dimana tidak bisa dirubah olehnya.

"Apa maumu? " tanya Thalia tajam.

"Bukan maksudku untuk melakukan ini. " sanggahnya.

"Dengan membiusku dan mengikatku diatas kursi yang ada ditempat antah berantah seperti ini? " sarkas Thalia tajam.

Take Me [OnHold]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang