Halo, lama tidak bertemu, ya :')
Semoga aku nggak terlupakan hehe
Semoga kalian nggak lupa juga sama K & K ❤200421
Selamat membaca 💙
🖤🖤🖤🖤🖤
Bastian terbangun dari tidurnya. Yang pertama kali dia lakukan adalah memeriksa keberadaan wanita yang semalam tidur di ranjangnya. Dan ternyata, wanita bernama Jane itu sudah menghilang. Ia sudah pergi dari kamar Bastian entah dari pukul berapa. Padahal, saat ini jam masih menujukkan pukul enam pagi.
Bastian menghela napas. Ia lalu menurunkan kakinya dan mencari keberadaan sandal miliknya. Dengan kesadaran yang belum sepenuhnya pulih, Bastian melirik ke meja di depannya. Di meja itu ada sebuah kertas. Bastian meraih kertas itu dan membaca tulisan yang ada di sana.
Terima kasih tumpangan boboknya Pak Bastian!
Maaf ya kalau bikin Pak Bastian repot.
Saya balik ke habitat saya dulu, alias ke kamar saya. Hehe.Bye .. see u! ☺
-Jannie Beatrice Lovandra.
Bastian tersenyum membaca tulisan di kertas itu. Ia tidak menyangka jika Jane berpamitan dengan memberikan secarik kertas begini. Seperti ada di jaman purba saja, gumam Bastian.
Bastian lalu bangkit dari sofa dan bersiap-siap untuk memulai hari sibuk terakhirnya di Bali sebelum besok akan kembali ke Jakarta. Menurut jadwal yang dikirim Alea semalam, hari ini Bastian memiliki kesibukan terpisah dengan para karyawannya yang masih harus meeting dengan para staff cabang Bali. Bastian ada jadwal kunjungan ke beberapa tempat dan juga ada jadwal breakfast, lunch, dan dinner bersama relasi bisnisnya di luar hotel.
Sedangkan, di hotel yang sama, tapi dikamar yang berbeda, ada Jane yang tidak bisa kembali tidur setelah diam-diam kabur dari kamar Bastian. Apalagi, saat ini Jane merutuki sikapnya pada Bastian beberapa jam yang lalu.
Ya. Saat Jane menulis sebuah pesan untuk Bastian di atas meja, mata Jane tak lepas memperhatikan Bastian yang sedang tertidur lelap di atas sofa. Jane gemas sendiri melihat Bastian yang bahkan masih tampan meski sedang tidur. Tangannya tadi berani membelai lembut rambut laki-laki itu dan Jane juga mengelus-elus puncak kepala Bastian. Jane sungguh buruk dalam hal menahan diri. Bila mengingat hal tadi, Jane rasanya gugup sendiri. Padahal ia berharap setelah bangun ia akan lupa akan perasaannya pada laki-laki itu. Namun, semua itu hanyalah harapan kosong. Jane malah semakin kagum akan Bastian.
Tersadar jika perasaan berdebar ini adalah kesalahan, Jane mengusap kasar wajahnya lalu segera menyadarkan diri.
Cukup, Jane! Kehaluanmu melampaui batas! Mending halu milikin Choi Siwon aja, yang jelas-jelas nggak bisa digapai, dari pada halu milikin Bastian yang ada di kehidupan nyata tapi nggak nyata untuk bisa dimiliki! On the way gila, Jannie!!
🔹🔹
Bastian kembali ke hotel pukul tiga sore. Seharusnya ia masih harus dinner bersama salah satu relasi bisnisnya di Bali. Namun, Bastian membatalkan janji itu. Bastian ingin kembali ke hotel.
Niat awal Bastian kembali ke hotel adalah ia ingin beristirahat. Namun kenyataannya, ketika ia sudah sampai di hotel, ia malah mencari keberadaan Jane. Entah apa yang membuat ia begitu ingin menemui Jane. Yang jelas, ia ingin saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kita dan Kehilangan
RomanceBastian mengira, hidupnya yang sudah memiliki satu wanita seperti Nara Nayaka itu sudah lebih dari cukup. Ia merasa sudah cukup bahagia memiliki Nara dalam hidupnya. Setidaknya, itu adalah yang Bastian rasakan selama dua puluh tahun mengenal wanita...