Setelah adegan drama turun dari buggy car, Jane akhirnya benar-benar berenang di private pool yang ada di kamar Bastian. Sedangkan, laki-laki itu sibuk mengurus pekerjaannya.
Jane harus mengakui, kamar Bastian ini sangatlah nyaman untuknya. Private pool ini benar-benar seperti miliknya. Pemandangan indah yang ada di depan mata, membuat dirinya semakin tak ingin beranjak untuk menyudahi aktivitasnya ini.
Tak bisa Jane pungkiri, ia memang lebih senang berenang di private pool seperti ini dari pada di kolam renang umum. Ia tak perlu malu ataupun merasa risih dengan tatapan banyak orang karena ia hanya memakai bikini. Ia juga tak perlu berenang dengan banyak orang dan memaksa dirinya untuk lebih dekat dengan orang-orang yang tak dikenalnya.Setelah satu jam berenang, Jane segera bergegas mandi dan mengganti pakaiannya. Ia sudah sangat lelah. Matanya terasa sangat berat dan ingin istirahat.
Saat Jane keluar dari kamar mandi, Jane melihat Bastian menumpukan kedua tangan ke kepala. Laki-laki itu terlihat pusing memikirkan sesuatu.
Jane pun memutuskan mendekat dan duduk di samping Direktur Utama itu. "Pak Bastian kenapa? Lagi mikirin sesuatu?" tanyanya.
"Nggak ada apa-apa, Jane. Hanya masalah kecil."
"Masalah kecil kalau dibiarin lama-lama juga bakal jadi masalah besar, Pak. Pak Bastian ada masalah apa, sih? Barangkali aja saya bisa bantu." Jane mengambil posisi duduk di samping Bastian dan ia melongok melihat laptop Direktur Utama itu. "Itu surat pengunduran diri karyawan, Pak?" tanya Jane.
"Iya," jawab Bastian lemas. "Lagi-lagi aku dapat laporan, kalau ada karyawan yang mengundurkan diri. Aku jadi banyak mikir sekarang, apa ada yang salah sama sistem perusahaan, ya? Kenapa makin kesini banyak karyawan yang resign?"
"Sistem perusahaan nggak ada yang salah, kok, Pak. Mungkin aja, memang karyawan yang keluar lagi ada masalah di luar pekerjaan. Kita, kan, nggak pernah tau bagaimana hidup seseorang, Pak," ucap Jane menenangkan. "Kalau Pak Bastian mau memastikan alasan mereka, Bapak bisa suruh bagian HuMas buat konseling sama karyawan yang mengundurkan diri. Mungkin aja perusahaan bisa mengajukan beberapa tawaran atau solusi buat karyawan itu, 'kan?" saran Jane.
"Itu sudah pernah aku coba, Jane. Tapi tetap aja nggak berhasil. Karyawan itu tetap keluar," ucap Bastian pasrah.
"Ya, itu berarti dia ada masalah di luar pekerjaan, Pak," ujar Jane. "Udah, Pak Bastian nggak usah mikirin karyawan yang jelas-jelas udah pergi. Lebih baik, Pak Bastian fokus sama karyawan yang masih ada di kantor. Itu, kan, point terpentingnya, Pak."
Bastian menoleh dan kembali tersenyum ke Jane. "Terima kasih ya Jane ... "
"'Terima kasih'? Untuk apa, Pak?" tanya Jane heran.
"Karena sudah menenangkan aku," jawab Bastian. "Kamu tau, dari tadi aku pusing pikirin ini. Aku takut kalau sistem perusahaan mempersulit karyawan-karyawanku dan buat mereka perlahan ninggalin aku. Aku nggak mau hal itu terjadi," ucap Bastian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kita dan Kehilangan
RomanceBastian mengira, hidupnya yang sudah memiliki satu wanita seperti Nara Nayaka itu sudah lebih dari cukup. Ia merasa sudah cukup bahagia memiliki Nara dalam hidupnya. Setidaknya, itu adalah yang Bastian rasakan selama dua puluh tahun mengenal wanita...