3 | debate

1K 150 48
                                    







“boleh banget!” ujar midoriya dengan excited, tak pernah ia bayangkan bahwa ia akan berbelanja dengan todoroki. bayanginnya aja gak pernah, namun hari ini hal itu akan jadi kenyataan!

bakugou langsung memukul meja dengan perasaan tidak terima. ngapain si setengah-setengah ini ikutan belanja?

“oi deku, kalau dia ikut lo ga gua masakin.” ujar bakugou sama sekali tidak nyantai, alias rem amarahnya blong. todoroki langsung memasang ekspresi sudah kuduga.

midoriya ikut bangun juga mendengar pernyataan itu, “hah, emang kenapa sih!” ujar lelaki itu tidak terima. biasa midoriya ramah kok guys, emang bakugounya aja kurang ajar makanya midoriya bawaannya pengen marah mulu rasanya.

“berisik!”

“keputusan gua final!”

bakugou langsung pergi meninggalkan kedua lelaki itu tanpa berbalik ke belakang lagi sama sekali. midoriya jengkel, kenapa makin lama bakugou makin sering marahnya tiap ia pergi bersama teman yang lain?

dan kali ini kan ia bukan pergi berdua doang, tapi bertiga! otak kacchan memang susah dipahami.

“maafin kacchan ya, todoroki. emang gitu orangnya dia, nanti kita omongin lagi ya.” ujarnya dengan senyuman lalu berlari menyusul bakugou.

todoroki hanya memerhatikan kedua punggung lelaki itu dari kejauhan. ia sibuk memikirkan apakah hari ini dia akan makan ayam katsu apa tidak.

“kacchan!”

“kacchan!”

“ka-”

ucapannya terhenti ketika tiba-tiba orang yang ia panggil berhenti, membuat midoriya tidak sengaja menabrak punggung lelaki yang sedari tadi ia panggil itu.

midoriya memegangi hidungnya yang kesakitan, ia baru sadar sekarang kalau ternyata punggung temannya itu keras banget kayak beton.

lelaki yang sedari tadi dipanggil itu pun membalikkan punggungnya. menatap lelaki yang lebih pendek darinya sekitar beberapa cm itu dengan leher yang memandang kebawah.

“apa?!”

“kacchan, kacchan!”

“berisik tau ga?!” ujarnya lagi.

midoriya hanya diam mendengar ucapan bakugou itu, dan mengabaikannya. dibanding kelakuan yang gak ada akhlaknya dulu ini mah gak ada apa-apanya tau ga.

dan yang lebih baiknya lagi, midoriya itu mental baja.

ehey.

mereka berjalan dengan pace yang sama, sedangkan midoriya masih sibuk dengan bisikkan-bisikkan kecil kepada dirinya. memikirkan strategi supaya todoroki bisa ikut kesupermarket bersamanya.

“berisik!” ujar bakugou. ia tau pasti midoriya merencanakan sesuatu. jangan salah, begini-gini midoriya juara satu matematika nasional!

kekuatan analisis dan observation skillnya, ditambah kekuatan solving problemnya juga gak kalah hebat. meskipun dia agak useless kadang. tapi soal kalau udah soal otak, gak ada yang ngalahin midoriya.

underestimate midoriya? mati.

walaupun bakugou jelas lebih jago,

ini bakugou yang ngomong kedirinya ya guys. bukan author. dia sendiri yang bilang ia lebih jago dari midoriya, tapi kalau harus dibandingin. siapa yang otaknya lebih jago ya? tebak hayo.

“gini aja!” ujar midoriya sambil menyatukan tangannya dengan suara, berusaha menarik perhatian teman kecilnya itu. yang ia tidak ketahui bahwa sedari tadi bakugou sedang memikirkan semua kelebihan midoriya.

bakugou menaikkan alisnya, “apa?!”

midoriya menawarkan hal yang sudah pasti gak bakal ditolak bakugou. bakugou sudah jelas kalah dalam persoalan ini. “kalau todoroki ikut ke supermarket, aku kabulin satu permintaan kamu.” ujar midoriya sambil menunjukkan angka satu dengan lantang kewajah bakugou.

lelaki berambut kuning ini langsung tersenyum tertantang,

“deal!”























woop, woop.
makasih banget yang udah
komen, aku seneng bangettt.
ini aku bukan maksa ya,
tapi kalo kalian komen gitu aku kan
jadi seneng gituu.
karya aku disukai, terus aku juga
pengen tau apa yang kalian pikirin
soal karyaku.
yang udah komen, makasih uhuy!

bonus:

bonus:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



learn how to accept | bakudekuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang