'BI//12'

4.3K 601 85
                                    

Maaf karena baru bisa update lapak ini, yang udah nagih makasih yaaaa❣️

Maaf jika ada typo 💫

Maaf jika ada typo 💫

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Happy Reading 🏴‍☠️

Suara raungan kendaraan saling bersahutan di SMA Galaksi08. Beberapa motor hitam serta sang pengendara yang rata-rata semuanya berjaket hitam dengan lambang kepala singa bersayap di punggungnya itu membuat murid-murid SMA itu tidak bisa berpaling sedikitpun. Motor-motor itu berhenti di depan gerbang dan beberapa lama kemudian mereka memisahkan diri di karenakan bersekolah yang berbeda. Suara geberan kenalpot memekakan telinga siapa saja yang mendengarnya.

Lalu rombongan motor inti Adolas memasuki halaman SMA Galaksi08, motor-motor itu berhenti pada area parkir yang entah sadar atau tidak sudah menjadi tempat kekuasaan mereka. Bianca yang duduk pada boncengan Abigail segera turun, merapikan rambutnya yang berantakan. Sedangkan sang pacar sudah melepaskan helm sambil menyurai rambutnya kebelakang.

Naya segera turun dari motor Valen, kedua kembar itu sudah terlihat seperti sepasang kekasih saja. Gadis dengan rambut terikat kuda itu melihat sosok Dalvi yang sejak tadi hanya diam menyender pada badan motor. Sejak berangkat dari basecamp pun laki-laki itu lebih banyak diam.

Saat seseorang yang sering bercanda dan tertawa tiba-tiba bersikap aneh dan lebih pendiam, artinya memang dia sedang tidak baik-baik saja.

"Besok sunmori lah kuy,"celetuk Galih-salah satu anggota Adolas yang bersekolah di Galaksi08.

"Puncak?"

"Boleh juga tuh,"sahut anak-anak lainnya. "Gimana, Ab?"

Abigail yang sedang merangkul Bianca hanya mengangguk menyetujui.

"Bareng anak-anak Meteor. Itung-itung peresmian pertemanan kita sama mereka , biar bagaimanapun mereka udah bantu cariin adek gue."ucapan Abigail di sambut seruan setuju mereka.

"Wokay lahh, PUNCAK?!"

"GASKEUN!"serempak mereka semua.

Para murid-murid yang melihat hal itu terasa ingin pingsan saja. Anak-anak Adolas tidak ada yang cacat sedikitpun. Mereka semua nyaris sempurna.

Bel berbunyi, membuat mereka semua membubarkan diri dari parkiran. Niko hanya bisa menghela nafas saat melihat Dalvi melenggang pergi terlebih dahulu, tanpa adanya celetukan ngawur atau kejahilan unfaedah laki-laki itu. Tidak seperti biasanya.

"Si Dalvi kenapa sih?"kesal Naya saat melihat tidak adanya gairah hidup pada wajah laki-laki yang biasanya selalu membuatnya darah tinggi.

"PMS."ucap asal Abi.

"Lagi bocor dia makanya buru-buru."Valen langsung mendapatkan geplakan dahsyat kembarannya.

"Gue jual juga mulut lo nanti."

BI (Relationship) Two Devil Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang