'BI//03'

8.1K 731 146
                                    

' Bukan prihal tentang kebucinan, tapi prihal dia yang mencintai dengan tanpa timbangan. '

- Bianca Mikhaila Bintara -

Happy Reading 🏴‍☠️



"Jangan mulai deh, Bi."gumam gadis itu masih mencari posisi terhangat dalam pelukan kekasihnya.

Abigail justru semakin gencar menggoda gadisnya. Dengan jahilnya dia menenggelamkan wajahnya pada ceruk leher gadis itu di selingi dengan beberapa kecupan singkat setelahnya.

"Uhh...diem, Bi. Aku masih ngantuk!"geram Bia jengkel.

Laki-laki itu terus melakukan aksinya.

Dan kekesalan Bianca memuncak saat dirinya merasakan adanya hisapan pada area lehernya.

Bruk

"Ah, Bangsat!"umpat Abigail merasakan denyutan pada bagian pinggang dan bokongnya.

Sang pelaku penendangan justru kembali memejamkan mata, tidak sama sekali berdosa telah membuat pacarnya kesakitan.

"Pacar gue sadis banget buset."gumam Abigail bangkit berdiri.

"Skolah, Bi. Jam berapa ini."Abigail duduk pada tepi kasur, mengusap rambut Bia yang kembali terlelap.

"5 menit lagi."tawarnya.

"Mau gue mandiin?"

Pertanyaan bodoh laki-laki itu membuat Bia membuka mata dan menatapnya tajam, Abigail menyengir saja.

"Bercanda, sayang."

Hilang sudah kantuknya. Bia akhirnya bangun dan duduk mengumpulkan nyawa yang belum sepenuhnya kembali.

Sambil mengucek mata Bia menyuruh Abigail untuk pergi dari apartemennya.

"Pulang sana siap-siap."

"Anterin."

"Astaga, Bi. Tinggal buka pintu nyampe!"decak Bianca kesal melihat betapa manjanya laki-laki satu ini.

"Enggak mau, anterin pokonya."keukeh Abigail.

Mana bisa Bianca menolak permintaan yang super menggemaskan itu? Rasa-rasanya semua musuh-musuh laki-laki itu tidak akan pernah tau bahwa sosok Abigail Alexander Nalendra yang terkenal super kejam yang tidak memiliki hati, nyatanya akan bersikap manja dan seperti anak kecil di depan gadis seperti Bianca Mikhaila Bintara.

"Gendong."Bia merentangkan tangan keatas meminta pacarnya itu mengangkat tubuhnya.

Dan dengan senang hati Abigail menuruti permintaan manis gadisnya. Dengan tubuh yang ada di dalam gendongan Abigail seperti bayi koala, mereka berdua melangkah menuju pintu keluar apartemen yang sudah beberapa tahun ini Bianca tempati.

Saat sudah sampai di depan pintu, Abigail menurunkan Bia dari gendongan dan membuka pintu untuk segera pulang ke apartemennya sendiri.

Cup!

"Nanti bareng aku, jangan bawa mobil sendiri."pamit Abigail setelah memberikan satu kecupan singkat pada bibir gadis itu.

"Iya, hati-hati."balasnya tersenyum mengejek.

Abigail membalas senyuman serupa sebelum berbalik dan membuka sebuah pintu yang tepat di depan apartemen Bianca.

"Ck! depan-depannan aja minta di anterin segala."decak Bia jengah.

Sebelum menutup pintu Bia masih bisa melihat tawa geli Abigail.

• • •

BI (Relationship) Two Devil Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang