1

19.2K 663 124
                                    

" aku hamil." Ucap singkat seorang wanita dgn wajah angkuhnya, kedua tangan yg terlipat didada dan gaun merah yg selaras dengan high heels hitamnya sungguh sangat elegan lengkap dgn kesombongannya.

" Lalu?" Jwb datar seorang pria tampan berdarah separuh timur tengah dan Asia itu.

" Lalu? Katamu?, Ya ini adalah anakmu! Kau harus bertanggung jwb!" Tukas wanita itu dengan sengit.

" Maaf, tapi aku tidak akan bertanggung jwb." Jwb pria itu masih berwajah datar.

" Apa!!? K-kau...." wanita itu menunjuk wajah pria datar itu, marah menahan emosi.

" Kenapa?" Tanya pria itu sesantai mungkin.

Lalu pria tampan itu melemparkan beberapa foto yg isinya foto telanjang semua. Semua isi foto itu adalah foto bugil wanita itu dengan seorang pria partner one night stand nya. Hanya mata yg membulat menjadi perwakilan ke syock an nya.

" Bisa kau jelaskan? Dan ....apa bisa kau buktikan itu adalah darah daging ku?"

" T-tapi malam itu...." Jwb wanita itu tergagap. Jelas ia sangat ingat malam itu ia menghadiri acara pesta di sky deck itu dan mereka bertemu lalu minum bersama hingga mabuk. Tapi kenapa disini ia melihat foto dia berhubungan intim dgn orang lain.

" Akan ku jelaskan pada mu nona Laura. Ya, malam itu kita minum bersama tapi saat aku meninggalkan mu...dan sekembalinya aku, aku melihatmu berciuman panas dengan seorang pria rekan bisnis ku. Kenapa aku tidak mencegahmu saat itu? Karena kau bukan siapa-siapa ku. Jadi jelaslah jika itu bukan a.n.a.k.ku." jelasnya dan senyum berhias seringai diakhir katanya memandang wajah Laura yg sudah memucat.

" Ketahuilah satu hal nona Laura, setiap orang yg dekat ku, tanpa ku perintah mereka akan bergerak memata-matai orang tersebut, termasuk pula dirimu. Semua mereka lakukan karena aku orang yg begitu penting. Dan sekarang pulanglah, rawat calon bayi mu lalu datangilah pria itu, pintu didepan sana rupanya masih sama dan tidak bergeser pada letaknya. Silahkan." Ucapnya lalu berdiri dan duduk kembali pada kursi kebesaran nya.

Tanpa disuruh dua kali Laura pun pergi dengan menghentak high heels nya yg membahana.

" Huh, sungguh membuang waktu ku saja." Sungutnya dan seorang sekretaris masuk setelah mengetuk pintu tentunya.

" Maaf Mr, ayah anda menelpon."

" Eum, sambungkan."

Lalu sekretaris itu pun keluar.

" Ya Abi, ada apa?" Tanyanya sambil memijat pangkal keningnya.

" Malam ini kau harus makan malam dirumah, karena malam ini Abi ingin menyampaikan sesuatu padamu nak."

" Ah, iya Abi, Iden akan usahakan."

Lalu sambungan pun terputus.

Ia adalah Denri atau yg lebih dikenal dgn Iden ( dibaca Aiden ) ini adalah seorang pebisnis hebat, apalagi jika sudah menguasai dunia bawah,  semua tak pernah luput dari penglihatannya. Pria tampan, tinggi dan gagah ini tak pernah mengurusi siapa teman kencan atau teman hidupnya. Hidupnya hanyalah pekerjaan, sampai ia berusia 32 tahun. Orang tuanya tak pernah mengurusi hidupnya, bagi sang ayah yg penting dia berjaya dan menguasai semuanya maka ia akan senang.

Malam yg dijanjikan pun tiba, Iden sudah duduk dengan manis bersama Uminya dimeja makan, tak lama suara langkah kaki di iringi sebuah tongkat hitam berkepalakan cobra dan beukirkan datang kearah mereka.

" Bagaimana kabar mu putraku." Tanya sang ayah memainkan garpu dan sendoknya tanpa melihat kearah putranya.

Merasa ditanyai Iden pun menolehkan kepalanya dan menghentikan makannya.

Derik PasirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang