8

4.6K 265 12
                                    

Kini sampailah keylan pada sebuah bangunan besar bertuliskan nama perusahaan yang akan dimasukinya.

Dengan santai keylan berjalan memasuki gedung tersebut beserta para bodyguardnya yang setia disampingnya.

" Maaf tuan ada yang bisa kami bantu? " Tanya salah satu resepsionis yang mereka datangi.

" Aku ingin bertemu tuan jihad, kami dari hongkong, aku sudah membuat janji." Ujar keylan tenang tanpa melepas kacamata hitamnya.

Segera saja resepsionis itu menelpon dan langsung mempersilahkan keylan dan para bodyguardnya untuk naik kelantai paling atas, dimana ruangan tuan jihad berada.

" Salam wan jihad.." ucap keylan sesampainya ia diruangan tersebut dan disambut penuh ceria oleh tuan jihad tanpa menaruh curiga sedikitpun.

" Oh salam tuan keylan, silahkan, silahkan duduk." Persila tuan jihad dan diangguki oleh keylan.

" Kapan anda datang ke dubay?" Tanya tuan jihad bernada basa basi.

" Aku baru sampai tadi siang dan langsung kemari memenuhi panggilan terhormat anda, tuan jihad." Ujar keylan masih tampak setenang mungkin diwajahnya tapi percayalah, sedari tadi matanya terus bergerak meneliti kesemua tempat digedung itu, hanya untuk melihat seseorang yang selama ini dicarinya.

" Oh, begitu...baiklah apa anda bersedia bekerja sama dengan perusahaan saya? Saya bisa menjanjikan keuntungan untuk anda." Tawar tuan jihad dengan serius namun riang.

" Saya juga sudah melihat proposal yang anda ajukan, dan...saya rasa cukup menarik." Jwb keylan seadanya.

Lalu ditengah perbincangan mereka masuklah seorang pria berkulit putih, pendek dan cantik. Pria itu langsung memberi hormat dan berdiri disamping tuan jihad dengan raut datar.

Saat pria itu masuk tadi, keylan langsung membelalakkan matanya menatap pria itu. Kepalanya langsung kosong kala melihat orang yang selama ini dicarinya, dinantinya setiap hari. Namun keylan hampir tak percaya dengan keadaan pria itu saat ini.

" Apa!!! I-ini o-oby kah? Kenapa? B-bagaimana bisa? Oby...? Ini aku? Ada apa denganmu? Mengapa matamu seakan memandangku .....apa yang dilakukan mereka padamu sehingga begini? ......"seru dan dan ribuan pertanyaan tersangkut dikepala keylan kala melihat bagaimana Oby yang berhadapan dengannya saat ini. Tapi sebisa mungkin keylan menetralkan wajah penasarannya agar rencananya berjalan lancar.

" Robby, bisakah kau ambilkan proposal kontrak yang ada dimeja itu, bawa kemari." Perintah tuan jihad dan Oby pun menjalankan perintahnya dalam diam.

Ditempat duduknya keylan terus berusaha menahan dirinya, dia terus mengeraskan rahangnya, tangannya terkepal guna menahan diri untuk tidak langsung berlari mengejar dan memeluk Robby.

Setelah keylan menandatangani proposal pernjanjian kontrak itu, keylan berniat undur diri dari hadapan jihad, namun jihad menahannya.

" Kalau begitu, saya permisi ingin beristirahat..." Ujar keylan seraya berdiri.

" Anda belum berniat pulang ketanah air kan?" Tanya jihad dan keylan hanya diam.

" Jika belum, maka...putri saya, Yasmine akan menemani anda selama anda didubay ini." Tawar jihad.

" Maaf, saya rasa tidak perlu."

" Tapi Yasmine akan senang jika dia tau anda ada disini."

" Yang senang putrimu bangsat! Bukan aku." Sumpah keylan namun wajahnya berusaha tersenyum pada jihad.

" Besok saja, malam ini saya akan beristirahat dulu, mungkin besok pagi bisa kita bicarakan."

" Oh ya....dimana anda menginap? Mungkin saya akan mengirim Yasmine kekamar anda langsung?" Ucap jihad keukeuh menawarkan putrinya namun keylan tetap menolak dan mengundurkan dirinya.



Derik PasirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang