10

4.9K 318 52
                                    



Ayo, biasakan dulu untuk menekan ⭐ dipojok kiri, anggap uang parkir ente.

Jangan beralasan kagak liat tanda disono. Alibi ente kagak ane terima ferguso/marimar😑




" Sangat terlambat" jwb keylan datar tanpa mengalihkan atensinya pada Robby dan Fian.

Fian yang paham pada tatapan tajam keylan padanya pun menyeringai. Sambil memasukan miliknya lagi kedalam celana, lidahnya terjulur menjilat dari pipi hingga kepelipis Robby.
Robby pun terpejam penuh gemetar merasa jijik akan jilatan itu.
Usai melakukan itu Fian kembali berdiri disamping jihad.

" Ck...maaf sobat, tadi aku sedang bercinta dengan istriku. Tapi aku tidak terlalu terlambat kan?" Beritahu Denri dengan santai, lalu dari arah belakang tubuhnya berdiri Anan dengan setia, tentunya dengan penampilan yang setengah acak acakan.

Biasa aja, sebelum perang kita isi amunisi dulu full full😎 nentang ane mati ente.

" Sebenarnya cukup terbilang sulit mencoba mengepungku, kira kira........aku harus menghabisi dua puluh....eh tidak 50 anak buahmu. Tapi bagaimana kejutanku? Kau senang kan?" Tanya Denri begitu tenang dan santai, mengalihkan arah pandangnya pada anan yang berdiri disampingnya. Tangannya terulur menarik dagu Anan dan menciumnya mesra di tengah pertemuan yang akan perang itu.

" Mmmfffttthht akhh..." Lenguh Anan keluar dan membuat Yasmine disana jadi naik pitam.

" Sekumpulan para gay brengsek !!!! Aku benci pada kalian !!! Aku muak !!!" Geramnya dan mengambil sembarang pistol lalu mengarahkannya pada Denri. Tapi lagi-lagi pistol yang dipegangnya terlempar. Sengaja dilakukan oleh pihak Denri untuk mengajaknya bermain.

" Aaarrrrgghhh!!!!!" Teriak Yasmine penuh emosi.

Jihad pun menjadi kalap akan permainan ini dan mulai menembaki apa saja yang ada, semua anak buahnya pun menghindar dan mengambil posisi masing-masing. Bergerak melindungi tuannya meski ini jelas terlihat kalah jumlah. Denri dan Anan juga tak tinggal diam, mereka berdua juga sibuk menembaki.

Begitu pula dengan keylan yang berusaha menarik Robby dari meja makan dan memperbaiki pakaiannya.

" Oby....Oby....sayank ini aku..!" Ucap keylan, tangannya menangkup wajah ketakutan robby.

" Hiks...key....hhh hiks..."

" Iya sayank ini aku, maaf.....sekarang kau aman." Jwb keylan lalu mendekap Oby, berusaha membawanya keluar dari Medan baku tembak,sesekali jua ia menembaki siapa saja yang menghalanginya.

" Mau kau bawa kemana milikku mata babi." Ucap fian asal pada keylan yang memang bermata sipit.

" Milikmu? Sadarlah bajingan, kau yang merebut milikku, testis unta." Balas  keylan tak mau kalah.
Fian pun jadi emosi dan memulai kembali aksi menembaknya.
Selesai dengan senjata lanjut lagi pada tangan kosong, disana mereka keylan dan Fian saling adu jotos. Jangan tanya siapa yang paling hancur dari pertarungan tangan kosong itu. Jelas saja keylan pemenangnya.

Sementara dari arah lain, Yasmine yang melihat Robby berlindung dan tengah diperebutkan oleh dua orang pria tangguh, memancingnya untuk mendekat dan membawa pistol pada tangannya.

" MATI KAU JALAAAANNNG!!!" Teriaknya pada Robby yang mematung ditempat.

Fian yang melihat arah pistol itu pun bergerak cepat dari cengkraman keylan.
Fian berlari cepat hingga ia berhasil mendorong Robby dan peluru tadi menembus sukses dadanya.

" Akh !!!" Suara Fian tertahan merasakan dadanya tertembus, keylan terdiam melihat bagaimana orang terkasihnya dilindungi oleh rivalnya.

Disana Robby masih terdiam tak bersuara melihat Fian menatap nanar kearahnya.

Derik PasirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang