3.

25 4 15
                                    

Hai, aku tetep up meskipun yang baca dikit:)
Semoga suka ya
Lopyu:*

"Loh?!" Ucap Alea dan Fatir kompak, bola mata mereka saling bertumpu kemudian Fatir memutuskan kontak matanya lebih dulu, lantas memalingkan penglihatannya kearah lain.

Tak menunggu waktu lama-lama Alea melangkah cepat meninggalkan Fatir, sedangkan Fatir hanya mematung dengan ekspresi wajah yang sulit di mengerti

'Perasaan macam apa ini?  Ah sial'  umpat Fatir dalam hati.

....

Mata pelajaran terakhir hari ini adalah kimia, sangat membosankan bagi Alea, tapi tidak untuk kharisa dia sangat bahagia sekali dengan pelajaran kimia.

Pak Rusman kini menjelaskan materi yang akan dia berikan, beberapa siswa mengikuti pelajaran dengan baik dan sesekali mereka mencatat pokok dari materi yang di berikan pak Rusman

Jika beberapa siswa sibuk mencatat, berbeda dengan Alea dia tampak berkutat dengan buku gambar

"Al, lu gak nyatet?" Tanya kharisa

"Gak males" Jawab Alea singkat tanpa menoleh sedikitpun

"Gambarmu bagus"

Alea menyerngitkan dahinya 'tungu-tunggu ini bukan suara kharisa' ucapnya dalam hati, kemudian ia mendongak menatap si pemilik suara, Alea terbelalak memdapati si pemilik suara tadi adalah pak Rusman
'Mampus' batinnya

"keluar sekarang juga!" Kata pak Rusman tegas

"Si-siappa pak?" Tanya Alea terbata

"Kamu! "

"Nama saya Alea pak bukan kamu, kayaknya bapak belum kenal deh"

Alea bangkit kemudian mengulurkan tangan kepada pak Rusman, reflek pak Rusman menerima  uluran tangan Alea

"halo pak saya Azalea darmaya hamizah anak ke 3 dari pasangan Pak Syahdan dan ibu Darmayanti Susri, salken ya pak hehe" Sambungnya

Pak Rusman diam sejenak, sepertinya beliau tengah mencoba mengingat sesuatu

"Darmayanti Susri?" Pak Rusman mengangkat sebelah alisnya

Alea melepas jabatan tangannya "iya Pak, bapak kenal dengan ibu saya?"

Pipi pak Rusman kini memerah dan kedua sudut bibirnya terangkat, sepertinya kenangan masalalu terlintas di benaknya saat ini

"Pak" Ucapan Alea membuyarkan lamunan pak Rusman

"Kamu" Pak Rusman diam sejenak " KELUAR SEKARANG JUGA!" Lanjutnya

Alea memanyunkan mulutnya "paak... " Lantas ia memasang ekspresi yang menyedihkan guna meminta belas kasihan pak rusman

"KELUAAAAR!" Pak Rusman berteriak sangat keras, hingga Alea yang berada di dekatnya menutup telinganya

"Haduh, maaf deh pak, jangan hukum saya" Alea menangkupkan kedua tangannya di dada "maaf Pak" Ucapnya lagi

"KELUAR!" Teriak pak Rusman lagi

Tegang, itu yang di rasakan Alea sekarang, kemudian ia melirik jam tangan yang melingkar cantik di peegelangan tangannya, kedua sudut bibirnya perlahan terangkat

Tettettetteeettt

Keberuntungan berpihak pada Alea, bel pulang sekolah telah berbunyi  dengan berat hati pak Rusman membatalkan hukumannya.

....

Jika Alea berangkat sekolah bersama Dito, maka pulangnya di jemput ayahnya,  hampir setengah jam ia menunggu ayahnya di depan sekolah

TITIKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang