1.

77 9 15
                                    

Riuh gemuruh kata itu yang dapat mendefinisikan kamar Azalea darmaya hamizah bagaimana tidak? Dengan bermodalkan radio Alea berhasil menerabas kesunyian dan menciptakan suasana gemuruh di siang-siang bolong seperti ini apalagi hari ini adalah hari minggu.

"CENDOL DAWET, CENDOL DAWET SEGER LIMA RATUSAN GAK PAKEK KETAN JI RO LU PAT LIMO ENEM PITU WOLU TAK GINTANG GINTANG E TAK GINTANG GINTANG! " Gadis itu tampak mengahayati lagu sobat ambyar itu sambil jingkrak-jingkrak di atas ranjang

Ceklek

Suara gangang pintu di putar, karna musik yang ia putar sangat keras Alea masih terus asik menikmati, tak lama kemudian, Sebuah ember mendarat mulus mengenai  badan Alea

"Aduh maaak, kaget Alea mak astagfirullah" Alea meringis kesakitan.

"BRISIK" Bentak Susri sembari mendekat ke arah Alea dengan raut wajah cemas, alih-alih menghampiri anaknya yang meringis kesakitan  eh malah mengambil ember yang ia lemparkan tadi dan memeluknya erat.

"Aduh untuk gak gores, untung gak pecah" Bukan hanya memeluk Susri juga sempat mencium ember itu, Alea menatapnya ngeri ia pun beranjak mematikan radio judulnya.

"Dasar mak barbar" Ucapnya sangat pelan bahkan ia pastikan Susri tak mendengarnya

"Apa kamu bilang?" Susri menatapnya tajam

"Eee-engak mak"

"Mandi!"

"Gamau males" Dengan santainya Alea malah membaringkan tubuhnya ke ranjang, Susri semakin muak entah mengapa anak gadisnya bertolak belakang dengan kepribadiannya, akhirnya dia murka dan menyeret Alea masuk kekamar mandi.

"Eeeeh maak" Sontak saja Aleaa kaget dengan aksi emaknya itu

"Sini kamu" Susri menarik tangan anak gadisnya  sampai ke kamar mandi, dan dengan gesitnya Susri membuka pakaian Alea

"Mak eeh tung-" Dengan cekatan Alea menahan tangan ibunya yang hendak melepaskan pakaianya.

"Mandi! " Dengan seribu cara Susri berhasil membuka pakaian Alea kini Alea hanya  memakai bra dan celana dalamnya.

Alea mematung dengan tindakan maknya seperti ini mengingatkan Alea, ketika ia membantah tak mau mandi pada waktu ia kecil dulu.  Alea sembari membayangkan masa kecil yang entah melintas dibenaknya saat ini  dan akhirnya

Byur

Alea tersentak ibunya benar-benar nekat

"Mandi byurbyur pake sabun" Ucap Susri sembari menyiramnya dengan air

"MAAAKKK MALUUUUUU! "

Susri tertawa renyah "bayi mamak kok udah gede ya? Udah ada tet-"

"MAK! " Alea Berteriak dan Susri melenggang begitu saja dengan kekehannya.

...

Pagi ini Susri tengah sibuk mempersiapkan sarapan pagi, dan di meja makan ada Ayah Alea Syahdan namanya, disebelahnya ada anak pertamanya Adito tak lama kemudian  Susri ikut serta dengan mereka

"Alea! " Teriak Susri memanggil anak gadisnya, sedangkan Syahdan dan Dito asik menikmati sarapannya,

"Alea! " Teriaknya lagi

".. " Tak ada sahutan dari Alea

"ALEA!" Kali ini panggilan untuk Alea tampak menggelegar dan ini bukan teriakan mak Susri melainkan Syahdan Ayahnya.

"I-iya yah" Alea menuruni tangga dengan tergesa-gesa, ayahnya hanya menatapnya tajam sedangkan Alea cepat-cepat  menghampiri mereka.

"Al, gua udah telat nih, ada meeting mendadak berangkat sekarang kuy" Dito bangkit dan menyeruput segelas susu dengan tergesa.

TITIKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang