6.

22 3 38
                                    

Pagi ini keluarga kecil Syahdan dan Susri tengah berkumpul menikmati sarapan pagi, semuanya tampak kompak duduk mengelilingi meja makan berbentuk bulat.

Susri mengambil secentong nasi dan meletakkan di piring Syahdan dan dibalas dengan senyuman oleh Syahdan, Dito sedari tadi hanya diam menikmati makanan, sedangkan Alea dan Satria menyantap makanan di selingi gurauan dan celotehan khas mereka.

"Satria, makanya kok dikit? " Ucap Susri membuat Satria menoleh kearah susri yang duduk bersebrangan dengannya

"Ini udah porsi pas mak" Jawab Satria

"Gak bisa di biarin" Susri  mengambil secentong nasi dan meletakkan di piring Satria

Awalnya Satria menolak, tapi sekuat tenaga seorang emak Susri mampu membujuk Satria agar mau menuruti permintaannya.

"Ck, Satria mulu yang di perhatiin" Ucap Dito tanpa memalingkan wajahnya dan terus menyantap makanannya

"Apaan sih kamu dit, kasihan si Satria dulunya kurang ASI, masa iya besarnya kurang nasi? " Susri menatap dito sinis

Alea hanya memutar bola matanya kala ia melihat perdebatan diantara anggota keluarganya, sedangkan Syahdan hanya menggelengkan kepalanya heran.

Dito menegakkan kepalanya menatap Satria dengan tatapan tak suka "salah siapa coba? " Ucapnya lantas meraih segelas susu  lalu meneguknya.

"Salahnya Alea nih pasti, lu nonggol sebelum waktunya sih" Ucap Satria sambil menyenggol lengan Alea yang hendak mendaratkan sendok kemulutnya

Prang!

Sendok yang harusnya masuk kedalam mulutnya jatuh, Alea memicikkan matanya menatap kakak keduanya yang duduk di sebelahnya sedang menahan tawa.

'Oalah asuasu' ingin sekali Alea mengatakan ucapan tersebut.

"Kok aku yang disalahin? Harusnya tu-" Alea menggantungkan ucapanya  kemudian ia menatap Syahdan di depannya "ayah? "

"Kok ayah" Syahdan menghentikan kegiatannya lantas menatap Alea heran.

"Iya bener juga sih" Celetuk Susri dengan kekehan, kemudian ia menatap suaminya dan menyenggol badan suaminya dengan sikunya, Susri tersenyum geli melihat ekspresi suaminya "ulah kamuuu"

"Lah kan kamu juga mau, mana keenakan lagi" Kata Syahdan sambil mengangkat kedua alisnya menatap Susri

"I hate my mind" Ucap Alea pelan sambil menggelengkan kepalanya

Satria tampak menahan tawanya, sedangkan Dito seolah tuli dia sangat sibuk menikmati sarapan paginya dengan tenang tanpa terusik sedikitpun.

...

Kali ini Alea berangkat sekolah bersama Satria, entah mengapa Satria bersikeras ingin mengantarnya sekolah dengan alasan mumpung dirumah katanya, Alea hanya menurutinya saja.

Kini Satria mengendarai motor sportnya dengan kecepatan sedang dan Alea tampak menikmati perjalanan di boncengan satria, mereka tampak mesra bak pasangan kekasih apalagi usia mereka hanya terpaut 2 tahun saja.

"AL?! " Satria membuka percakapan

"APA?! "

"Udah punya pacar lu? "

"Hah?" Alea menyerngitkan dahinya ia tak dapat mendengar ucapan Satria dengan jelas

Satria berdecak sebal, ternyata Alea tak merespon ucapanya dengan baik. Tak ambil pusing, Satria tak menghiraukan Alea lantas fokus mengendarai motornya

Alea turun dari motor Satria lantas melepas helmnya kemudian menyerahkan kepada satria, Alea merapikan penampilannya sebentar lalu meraih tangan Satria dan menciumnya dengan lembut

TITIKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang