Luka dan Benci

34 7 0
                                    

Tak seperti kisah hidup anak pada umumnya

Dimana penuh dengan canda tawa bahagia
Hidupnya, hanya dipenuhi duka dan lara
Dari ia lahir, hingga ia tumbuh dewasa
Setiap saat dan setiap waktu tak ada bedanya

Tak ada cahaya mentari pagi hari
Tak ada pula cahaya rembulan yang menyinari
Tak ada belas kasih dari semua orang yang ia jumpai
Mereka menghujat dan menghina tanpa rasa belas kasih
Sebabnya membuat ia dipenuhi rasa yang sirat akan membenci

Bukan, bukan hidupnya yang ia benci
Bukan juga sesuatu yang tak bisa di mengerti
Melainkan mereka para bedebah yang tak berguna
Yang hanya bisa menghina
Tak peduli dengan kebenaran yang nyata adanya
Sekalipun itu depan mata mereka

Salahkah jika ia benci?
Salahkah jika ia menanam dendam dihati?
Salahkah jika ia berlakukan hal sama seperti yang mereka lakukan?
Salahkah?

Pertanyaan demi pertanyaan itu bak nyanyian di benaknya
Menyuarakan atas kesakitan yang selama ini dia rasakan
Meski tak pernah ia tampakkan
Tetap saja nyeri di hati selalu bersemai membentengi

Ia hanya ingin mereka tahu
Bahwa ia tak lemah seperti yang dipikirkan mereka
Ia hanya ingin mereka tahu
Bahwa ia juga bisa berbuat lebih dari apa yang mereka lakukan dulu

Jika saja ia bisa memilih, ia tak ingin hidup seperti ini
Di peluk rasa benci, bukanlah kemauan diri
Di selimuti dendam yang berapi-api juga bukanlah keinginan hati
Tapi karena mereka membuat keadaan menjadi begini
Tak salahnya jika ia ingin mereka merasakan apa yang di rasainya

Kampar, 20 April 2020||19:52 WIB
Di Upload: Rabu, 09 September 2020||21:16 WIB

Tentang Rasa - PUISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang