Aku Hanyalah Aku

13 2 0
                                    

Langit menjatuhkan rintik air malam ini
Tangisnya mewakili sesak di hati
Aku disini selalu menanti
Sosoknya yang tak kunjung kembali

Sudah lelah rasanya aku bersabar
Mendengar gemuruh langit malam yang saling menyambar
Begitu memekakkan telinga
Menenggelamkan diri ke dasar jiwa

Aku tak sehebat angin yang membawa daun menuju tempat peraduan
Aku pun tak sekokoh tebing yang tetap tegak walaupun diterpa ombak lautan
Aku hanyalah aku
Yang terbiasa duduk diam dalam semu

Pekanbaru, 12 Desember 2023 | 00.00 WIB
#Dieventkan

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tentang Rasa - PUISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang