✨Chptr 7✨
By: Mega Chaa28
.
.
.
.
.
.*.*.*.Sekitar 15 menit mereka menunggu kehadiran makanan mereka akhirnya yang ditunggu tunggu datang juga.
"Kripik~ kripik~ nyum~ nyum~ nyum~!." seru Misya dan Arra.
"Pelayan, taruh disini yaa." goda Reyhan dan Daren kepada Lucas.
Setelah lucas memindahkan makanan kemeja… plak! "you head pelayan." Lucas menggeplak kepala Daren dan Reyhan, kemudian ia duduk di sebelah Daren.
"Heh! Anak durhaka." pekik Daren. "Murid durhaka!." pekik Reyhan. Dan terjadilah peperangan ringan antara mereka bertiga. Sementara itu…
"Mereka kenapa?" tanya Misya pada Arra sambil menonton peperangan konyol didepannya, menikmati keripiknya.
"Aauk, tapi seru." balas Arra melakukan hal yang sama.
Hedehhh batin Chila, sepertinya hanya dia yang normal disini.
Setelah 5 menit mereka ber-3 war akhirnya kembali seperti normal, mereka menikmati makanan mereka sambil bercanda dan tawa.
Seorang lelaki memasuki kantin, ia mendengar suara tawa yang familiar di telinganya, matanya langsung tertuju kepada Misya yang tengah tertawa lepas karena kenyolan teman temannya. Nampak Misya dan teman temannya bermain truth or dare menggunakan sumpit, Misya terlihat mulai akrab dengan Reyhan.
Anak itu… batinnya.
.
.
."AKHIRNYA GILIRAN LUUU! BWAHAHA" Seru Daren dan Lucas menunjuk kearah Misya.
Sial batin Misya.
"Jadi? Truth or Dare nih?" tanya Chila yang tersenyum manis menampakkan giginya yang rapih dan putih seputih susu.
"Ummm," Misya menimbang nimbang keputusan agar tak salah memilih "dare!" keputusan pun sudah di tetapkan oleh Misya.
"Xixixixi." Reyhan, Daren, dan Lucas tertawa jahat.
Mampos batin Misya.
"Cium pilar yang ditengah kantin!" ucap Lucas dengan semangat membara.
"Gila lo!." protes Misya. "Kalo gak mau hukumannya nulisin catetan kita selama seminggu, kan Misya sendiri yang buat peraturan lhoo." ucap Lucas tersenyum jahat.
"Tega kalian, teganya teganya teganya." ucap Misya bangkit dari tempat duduknya kemudian berjalan menuju tiang tersebut. Sesekali ia menoleh kebelakang dengan muka yang memelas, tetapi teman temannya tersebut semakin bersemangat.
Memang benar... Penyesalan datang di akhir batin Misya.
Misya kini sudah berhadapan dengan pilar tersebut beneran nih dicium? Ugh keluh Misya. Misya ingin cepat menyelesaikan tentangan tersebut, ia memejamkan tangannya dan mengepalkan tangannya. Sebelum bibirnya mendarat ke pilar tersebut… Seseorang menghampiri Misya. Misya merasakan atmosfer yang berbeda di bibirnya.
"Ngapain?" tanya orang tersebut.
Misya membuka matanya, ternyata ia mencium tangan orang tersebut yang menahannya untuk mencium pilar tersebut. Misya langsung terkejut dan meliat kewajah orang tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Study Club 25
RomanceClub belajar itu membosankan? Tidak bagi Club ini! ヾ(o◕ω ◕)ノ Misya dan teman temannya akan nemenin Rebahan kamu dengan kisah yang menarik! Penasaran? Udah lah=<= baca aja dulu, kali aja kecantol kan/nyaman gitu~ mwehehehe-, 👉👈...Follow akun aku ya...