Chptr 8

23 9 0
                                    

✨Chptr 8✨
By: Mega chaa28
.
.
.
.
.
.*.*.*.

Di koridor sekolah menuju ruang guru, Victor keluar dari ruang tersebut. Reyhan langsung mengenali wajah Victor, entah apa yang merasuki Reyhan sepontan ia menghentikan langkah Victor.

"??" Victor sedikit memiringkan kepalanya.

"Lu siapanya Misya?" tanya Reyhan dengan sepontan.

Victor bingung sesaat, kemudian tersenyum usil singkat kepada Reyhan.

"Ummm apa yah…, nanti juga tau kok," Victor tersenyum sebentar "jangan macem macem sama Misya, kalo nggak mau di jadiin dendeng ama gw." seketika wajahnya yang ramah berubah menjadi dingin memancarkan aura gelap di sekelilingnya.

"Umm… dah ya gw mau balik ke kelas," Victor memegangi puncak kepala Reyhan kemudian mengacak ngacak rambut Reyhan, seketika Victor kembali menjadi sosok yang ramah. Kemudian Victor pergi meninggalkan Reyhan.

"…gak jelas." gumam Reyhan, kemudian ia melanjutkan tujuan sebelumnya.

.*.*.*.

Bel terakhir sudah berbunyi, pertanda pelajaran pun sudah berakhir. Para siswa dan siswi sudah berbondong bondong keluar kelas.

"Arra hari ini Misya bareng sama Victor pulangnya." ucap Misya.

"Hng, tumben? Biasanya pulang secara terpisah." ucap Arra.

"Kalian pulang terpisah, karena nggak bisa akurkan kalo di satu mobil." ucap Chila, mengingat ingat alasan Misya dan Victor pulang di kendaraan terpisah.

"Bukan di satu mobil aja, bahkan di setiap satu frame ada aja yang di cengcongin." balas Arra

"Umm… ya gitu sebagai jaminan dia nggak bakal ribut kali ini, barusan kak Victor chat aku aku di suruh tunggu di depan gerbang." jelas Misya.

"Mungkinkah…" batin Arra & Chila "pasti lo mau di tinggalin pergi!" seru Arra & Chila bersamaan.

"Kak Victor nggak sejahat itu, lagian kalo dia ngelakuin itu pasti mama bakal marah banget." jelas Misya kepada 2 sahabatnya itu.

"Jangan sape pokoknya, btw kapan sih kegiatan club kita?" ucap Arra.

"Karena club belajar, kebanyakan dari kita kan belajarnya pas genting genting aja eheheh." ucap Chila.

"Hmm… tahun depan pun harus mulai serius, dan lagian club kita hanya 4 adik kelas yang mau ikut gabung, padahal awalnya 15 orang."  ucap Misya.

"Ini gara gara Darren, tapi kita memang butuh yang mau belajar bukan cuman pengen deket sama orang ganteng di club kita doang." jelas Arra.

.*.Flashback.*.

Ruang club study gaduh

Brakk!! Daren memukul meja di ruang club dengan sebelah tangan. "Kalo nggak serius disini keluar aja dari sini," ucap daren memasang muka datar dan dinginnya "maunya cuman main main, iya? Ada waktunya serius ada waktunya buat main, nggak cukup apa main mainnya selama 3 bulan disini?," Darren menghela berat nafasnya "kami tau kok kenapa kalian join disini karena alasan yang ngaco, tapi di samping itu kami pikir kalian disini bener bener pengen belajar. Lagian kami nggak… ter… tarik… sama alasan ngaco kalian itu."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 30, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Study Club 25Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang