Berbulan-bulan sudah Arkan dan Lea menjalin hubungan. Selama itu hubungan mereka tentu saja tidak berjalan mulus.
Mereka berdua sering berbeda pendapat dan membuat Lea kesal dengan berujung tidak membalas chat Arkan seharian.
Kini mereka berenam sedang berada di sebuah cafe yang akhir-akhir ini sering mereka kunjungi. Entah itu sekedar mengerjakan tugas atau hanya ingin duduk-duduk saja.
"Bentar lagi kita mau ulangan nih. Nah kira-kira liburan nanti kalian pada pulkam atau di sini aja?" Tanya Ian dan menatap satu persatu ke arah sahabat-sahabatnya.
"Pulkam" jawab Lea, Aliza dan Nia serempak.
"Yah nggak asik dong. Rencananya gue mau ajak kalian jalan-jalan"
"Bisa aja. Tapi nunggu kita balik ke sini lagi sih" jawab Aliza.
"Emang pulkam berapa hari sih?"
"Satu minggu kalau gue" sahut Lea.
"Gue sama kaya Lea"
"Lo, Liz?"
"Gue? Tergantung emak bapak gue"
"Emang kalian nggak pulkam apa?" sambung Aliza dan bertanya kepada Arkan dan Ian. Adit tentu saja ikut pulkam bersama Aliza karena setiap tahun selalu seperti itu.
"Nggak tau" jawab Arkan dan Ian bersamaan.
"Nggak kerasa ya semester satu mau berakhir. Dan bentar lagi kita lulus sekolah" ucap Adit.
"Perasaan gue baru aja masuk SMA kemaren dan daftar jadi calon OSIS, eh nggak taunya udah mau lulus aja" sahut Ian.
"Sama. Nggak nyangka banget gue bentar lagi mau lulus" sahut Aliza.
"Kalau udah selesai liburan nanti pasti kita bakal sibuk banget buat belajar. Belajar buat UAS, UN lah"
"Perasaan gue baru aja suka sama orang eh taunya sekarang malah jadian" ucap Lea tanpa sadar yang berhasil membuat Arkan, Adit dan Ian menatap ke arah Lea dengan tatapan yang susah di jelaskan.
Aliza dan Nia melototkan kedua matanya dan dengan kompak mencubit pinggang Lea agar Lea sadar dengan apa yang baru saja ia ucapkan.
Sontak Lea membulatkan kedua matanya dan menatap Aliza dan Nia bergantian lalu beralih menatap ke arah Arkan, Adit dan Ian yang juga menatap ke arahnya.
MAMPUS GUE KECEPLOSAN. MAMA BANTU ANAK MU INI MA
"Maksudnya?" tanya Arkan dengan alis yang terangkat sebelah.
"Nggak papa kok. Salah ngomong aja akunya"
"Serius?"
Lea menganggukkan kepalanya beberapa kali dengan senyuman yang terpatri di wajahnya.
"Kok gue nggak percaya ya?" ucap Adit dan menatap tajam ke arah Lea.
Lea gelagapan dan berusaha untuk tidak terlihat gugup dan semakin melebarkan senyumannya yang terlihat aneh di mata Arkan, Adit, dan Ian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Admirer [END]
Teen Fiction[Note : ini cerita lama yang ku publish ulang tanpa revisi dan ceritanya yang termasuk amburadul hehe] Zahira Leandra Syareefa perempuan cantik yang mengagumi teman seangkatannya diam-diam atau bisa juga di sebut Secret Admirer atau Admiración Secre...